Infeksi Covid Rusia Tembus 2 Juta Kasus
MOSKOW, iNews.id – Total kejadian infeksi Covid di Rusia telah melampaui 2 juta kasus pada Kamis (19/11/2020). Pada hari yang sama, negeri beruang merah itu juga mencatat rekor lonjakan harian infeksi virus corona, yakni mencapai 23.610 kasus baru dalam tempo 24 jam terakhir.
Rusia menghadapi lonjakan wabah Covid selama beberapa pekan terakhir. Akan tetapi, pihak berwenang di negara itu enggan memberlakukan kembali tindakan penguncian (lockdown) yang ketat seperti yang diterapkan oleh beberapa negara lainnya di Eropa.
Pejabat kesehatan Rusia melaporkan, terdapat 463 kematian baru terkait Covid di negara itu. Jumlah tersebut juga menjadi rekor kematian tertinggi akibat Covid-19, sejak wabah asal China itu pertama kali melanda Rusia.
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menggambarkan wabah Covid kali ini sebagai kondisi yang sangat mengkhawatirkan. Dia mengatakan, penanganan virus itu tetap menjadi prioritas utama Presiden Vladimir Putin.
Hari ini, total infeksi virus corona di Rusia mencapai 2,02 juta kasus, menjadikannya sebagai negara dengan beban kasus Covid terbanyak kelima di dunia. Sementara, total kematian akibat penyakit itu di Rusia kini mencapai 34.850 jiwa.
Rusia, negara berpenduduk 145 juta, melaporkan tingkat kematian pasien Covid yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain yang terkena dampak parah. Beberapa kalangan menduga, pihak berwenang setempat sengaja mengecilkan tingkat keparahan pandemi di Rusia.
Menteri Kesehatan Rusia, Mikhail Murashko, pada Senin (16/11/2020) kemarin mengatakan bahwa 84 persen tempat tidur rumah sakit di negara itu yang dialokasikan untuk pasien virus corona telah terisi.
Surat kabar independen Rusia, Novaya Gazeta melaporkan, di beberapa daerah Rusia, apotek-apotek telah kehabisan obat. Sementara layanan ambulans sangat kewalahan sehingga tidak dapat menjangkau semua pasien.
Perdana Menteri Rusia, Mikhail Mishustin, mengkritik para kepala daerah karena tidak memberlakukan kembali pembatasan secara ketat untuk mengekang gelombang kedua wabah Covid.
“Di sebagian besar daerah dengan situasi tegang, penyebabnya adalah keterlambatan keputusan untuk melakukan tindakan pembatasan,” ujarnya.
Editor: Ahmad Islamy Jamil