Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Sebut Amerika Negara Nuklir Nomor 1, Rusia Nomor 2 dan China Ke-3
Advertisement . Scroll to see content

Inggris Serukan PBB Selidiki Pelanggaran HAM terhadap Muslim Uighur

Senin, 22 Februari 2021 - 06:13:00 WIB
Inggris Serukan PBB Selidiki Pelanggaran HAM terhadap Muslim Uighur
Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

LONDON, iNews.id – Inggris pada Senin (22/2/2021) ini akan menyerukan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar diberi akses ke Xinjiang untuk menyelidiki laporan pelanggaran HAM di wilayah China itu.

Tahun ini, Inggris mulai bergabung kembali sebagai anggota Dewan Hak Asasi Manusia PBB hingga 2023. Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, pun mengutuk rekam jejak China dan Rusia—yang juga sama-sama menjadi anggota di Dewan HAM PBB untuk tiga tahun mendatang.

Seperti diketahui, China belakangan ini disebut-sebut memberi dukungan atas kudeta militer di Myanmar. Sementara, Rusia juga dinilai terlibat dalam kekacauan politik dalam negeri Belarusia.

Terkait penyelidikan di Xinjiang, Raab akan merujuk pada laporan yang mengungkap berbagai pelanggaran HAM, termasuk penyiksaan, kerja paksa, dan pemandulan paksa perempuan Uighur. “(Pelanggaran) itu terjadi dalam skala industri (besar-besara),” kata Raab, dalam pernyataan yang dirilis Kemlu Inggris, seperti dikutip Reuters.

“Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, atau ahli pencari fakta independen lainnya, harus—dan saya ulangi harus!—diberikan akses yang mendesak dan tidak boleh dikekang ke Xinjiang,” katanya.

China telah dikecam secara luas karena mendirikan sejumlah kompleks di Xinjiang yang diklaim Beijing sebagai “pusat pelatihan keterampilan” untuk membasmi ekstremisme dan memberi orang-orang yang masuk ke tempat itu “keterampilan baru”. Para pengkritik China menyebut kompleks itu sebagai kamp konsentrasi untuk menahan orang-orang Uighur secara semena-mena.

PBB menyatakan, setidaknya 1 juta orang Uighur dan Muslim lainnya telah ditahan di Xinjiang.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut