Dituduh Inggris Curi Data Penelitian Vaksi Covid-19, Ini Respons Rusia
 
                 
                LONDON, iNews.id - Pemerintah Rusia merespons tudingan Inggris terkait upaya pencurian data penelitian vaksin Covid-19. Pejabat Kremlin menyebut tuduhan tersebut sengaja dibuat sebagai upaya balas dendam.
Media di Inggris mengklaim uji coba vaksin yang dilakukan Oxford University pada Kamis (16/7/2020) menunjukkan hasil menggembirakan. Prototipe vaksin diklaim mampu meningkatkan respons kekebalan tubuh melawan virus tersebut.
 
                                Namun, berselang beberapa jam kemudian, Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris menemukan indikasi ada upaya pembobolan data dari kelompok hacker APT29 menargetkan pusat data laboratorium di Inggris yang melakukan penelitian vaksin untuk "mencuri properti intektual berharga."
"Hampir pasti bahwa APT29 adalah bagian dari intelijen Rusia," kata agensi intel Inggris.
 
                                        "Mereka menargetkan sejumlah penelitian yang kemungkinan besar (80-90 persen) untuk mencuri informasi dalam pengembangan vaksin Covid-19," lanjutnya.