Ini Kata Media Jerman soal Pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Kalimantan
"Saat ini 40 persen lahannya berada di bawah permukaan laut. Jakarta adalah kota yang paling cepat tenggelam di seluruh dunia. Presiden Widodo menerangkan alasan memilih tempat yang baru dengan lokasi strategis - ibu kota yang baru akan terletak "di jantung Indonesia". Ibu kota yang baru juga tidak rentan bencana. Resiko banjir, gempa bumbu, tsunami dan ledakan gunung berapi minimal."
Selain itu, harian Die Welt juga menyoroti sejarah Jakarta, untuk menyoroti pemindahan ibu kota.
"Bagi ibu kota Jakarta yang didirikan 1527 (yang asal katanya berarti kemenangan besar), "berakhirlah sejarah selama lebih setengah abad. Penguasa kolonial Belanda sempat mengubah namanya menjadi Batavia," tulis harian itu.
"Sejak 1942, nama yang lama digunakan kembali. Pemindahan ibu kota diperkirakan akan menelan dana sampai 30 miliar Euro. Jakarta menurut rencana tetap akan menjadi pusat keuangan. Pemerintah sekarang berharap akan meraup dana dari penjualan gedung-gedung pemerintahan," lanjutnya.
Harian die tageszeitung (taz) dalam laporan yang berjudul "Pindah ke Borneo" menulis: "Sudah diputuskan dan diumumkan: Ibu kota Indonesia akan dipindahkan. Jakarta dengan hampir 11 juta penduduk, dengan kepadatan penduduk sampai 1500 orang per kilometer kuadrat, terletak di Pulau Jawa yang sudah kepadatan penduduk, dan harus berjuang dengan berbagai masalah urbanisasasi yang tidak habis-habis."