Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Zohran Mamdani Catat Sejarah Jadi Wali Kota Muslim New York Pertama
Advertisement . Scroll to see content

Ini Penyebab Kemenangan Zohran Mamdani sebagai Wali Kota New York

Rabu, 05 November 2025 - 10:59:00 WIB
Ini Penyebab Kemenangan Zohran Mamdani sebagai Wali Kota New York
Kemenangan Zohran Mamdani dalam Pilwalkot New York menjadi sorotan besar di AS, bahkan dunia (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

NEW YORK, iNews.id - Kemenangan Zohran Mamdani dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) New York 2025 menjadi sorotan besar di Amerika Serikat (AS) dan dunia. Politisi muda Partai Demokrat berusia 34 tahun itu bukan hanya mengalahkan nama besar seperti mantan Gubernur Andrew Cuomo, tapi juga mencatat sejarah sebagai wali kota Muslim pertama dan keturunan Asia Selatan pertama yang memimpin Kota New York.

Namun, di balik kemenangan bersejarah itu, ada sejumlah faktor penting yang menjadi penyebab keberhasilannya meraih kepercayaan publik dan suara mayoritas warga New York.

Penyebab Kemenangan Zohran Mamdani

1. Kampanye Pro-Rakyat dan Fokus pada Isu Ekonomi

Salah satu kunci utama kemenangan Mamdani adalah strategi kampanye yang fokus pada persoalan ekonomi rakyat kecil. Saat banyak kandidat lain menonjolkan isu politik nasional atau reputasi pribadi, Mamdani berbicara langsung tentang masalah nyata yang dihadapi warga New York, seperti mahalnya biaya hidup, sulitnya mencari rumah terjangkau, dan ketimpangan ekonomi yang makin melebar.

Dalam kampanyenya, Mamdani mengusung beberapa program unggulan yang sangat populer di kalangan kelas pekerja dan generasi muda, di antaranya:

  • Pembekuan biaya sewa untuk hunian dengan sewa stabil,
  • Pembangunan perumahan terjangkau secara besar-besaran,
  • Kenaikan upah minimum menjadi 30 dolar AS per jam,
  • Transportasi bus gratis
  • Kenaikan pajak untuk warga superkaya.

Kebijakan progresif ini menjadikannya simbol perlawanan terhadap ketimpangan sosial-ekonomi dan menarik dukungan luas dari warga berpenghasilan menengah ke bawah.

2. Representasi Keberagaman dan Identitas Baru New York

Faktor lain yang tak kalah penting adalah identitas Mamdani sebagai anak imigran Muslim keturunan Asia Selatan. Di kota yang dikenal sebagai salah satu wilayah paling beragam di dunia, latar belakang Mamdani menjadi representasi nyata dari wajah New York modern.

Kemenangannya menunjukkan bahwa masyarakat kota ini semakin terbuka dan menghargai pluralitas. Mamdani berhasil membangun citra sebagai sosok yang tidak hanya berbicara tentang perubahan, tetapi juga mewakili keberagaman yang menjadi jiwa New York.

3. Dukungan Generasi Muda dan Komunitas Minoritas

Dalam pemilu kali ini, dukungan besar datang dari kalangan muda yang menginginkan pembaruan di tingkat kepemimpinan lokal. Mamdani, dengan usianya yang baru 34 tahun, berhasil membangun koneksi emosional dengan generasi yang tumbuh di tengah krisis ekonomi, kenaikan harga sewa, dan isu keadilan sosial.

Selain itu, komunitas Muslim, Asia Selatan, dan imigran di berbagai wilayah seperti Queens dan Brooklyn menjadi basis kuat yang membantu mendorong kampanyenya hingga ke tingkat kota.

4. Lemahnya Lawan Politik dan Perubahan Peta Elektoral

Faktor lain yang turut membuka jalan kemenangan Mamdani adalah mundurnya Wali Kota petahana Eric Adams pada September lalu. Keputusan Adams untuk tidak melanjutkan pencalonan sebagai kandidat independen membuat kontestasi terbuka lebar.

Sementara itu, Andrew Cuomo, meski berpengalaman, dianggap mewakili politik lama dan elit birokrasi yang mulai ditinggalkan pemilih. Kandidat Republik Curtis Sliwa juga gagal menarik simpati publik di kota yang cenderung berhaluan Demokrat.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut