Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Situasi Kota Gaza Masih Mencekam meski Hamas-Israel Sepakati Gencatan Senjata
Advertisement . Scroll to see content

Ini Peran Ilmuwan Palestina Omar M Yaghi hingga Diganjar Hadiah Nobel Kimia 2025

Kamis, 09 Oktober 2025 - 11:36:00 WIB
Ini Peran Ilmuwan Palestina Omar M Yaghi hingga Diganjar Hadiah Nobel Kimia 2025
Omar M Yaghi meraih Hadiah Nobel Kimia 2025 berkat kontribusinya yang luar biasa dalam bidang ilmu material (Foto: Arab News)
Advertisement . Scroll to see content

STOCKHOLM, iNews.id - Dunia sains menorehkan sejarah baru tahun ini. Ilmuwan Palestina, Omar M Yaghi, berhasil meraih Hadiah Nobel Kimia 2025 berkat kontribusinya yang luar biasa dalam bidang ilmu material.

Bersama dua ilmuwan lainnya, Susumu Kitagawa dan Richard Robson, Yaghi dinilai telah merevolusi cara manusia memahami dan memanfaatkan struktur molekuler untuk memecahkan berbagai persoalan global, terutama krisis air dan perubahan iklim.

Dari Pengungsi ke Panggung Nobel

Perjalanan hidup Omar M Yaghi adalah kisah inspiratif tentang tekad dan kecerdasan yang lahir dari keterbatasan. Dia lahir di Amman, Yordania, pada 1965 dari keluarga pengungsi Palestina yang terusir oleh Israel akibat peristiwa Nakba 1948. Masa kecilnya diwarnai kesulitan, tinggal di rumah sederhana tanpa listrik, berbagi ruang dengan sembilan saudara, dan harus berjalan kaki hampir 5 kilometer setiap hari ke sekolah.

Kondisi sulit itu justru menumbuhkan kepeduliannya terhadap persoalan air.

“Anda harus memikirkan setiap tetes air saat itu, karena air sangat berharga,” kenangnya.

Dari pengalaman itulah tumbuh motivasi ilmiahnya untuk menemukan teknologi yang dapat memanen air langsung dari udara, sebuah inovasi yang kelak menjadi penemuan monumental dalam kariernya.

Membangun Struktur Molekuler untuk Selamatkan Bumi

Peran besar Yaghi dalam penghargaan Nobel Kimia 2025 terletak pada karyanya mengembangkan kerangka logam-organik (Metal-Organic Frameworks/MOFs), struktur molekuler tiga dimensi dengan pori-pori mikroskopis yang dapat menangkap, menyimpan, dan memisahkan gas atau bahan kimia tertentu.

Teknologi MOF ini membuka jalan bagi solusi ilmiah terhadap beberapa krisis terbesar dunia, seperti penangkapan karbon dioksida untuk melawan pemanasan global, pemurnian udara dan air, hingga pengumpulan air dari kelembapan atmosfer di wilayah kering.

Komite Nobel menyebut karya mereka sebagai “arsitektur molekuler” yang memiliki potensi besar untuk diaplikasikan secara luas di masa depan.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut