Ini Strategi China dalam Mengatasi Gelombang Kedua Wabah Covid-19
BEIJING, iNews.id - China dapat dikatakan berhasil meredam gelombang kedua Covid-19 pada Juni lalu. Cara apa saja yang dilakukan Negeri Tirai Bambu dalam menekan virus tidak menyebar lebih luas seperti sebelumnya?
China sempat jadi epicentrum Covid-19 pada Desember 2019, setelah virus pertama menyebar dari Wuhan, Provinsi Hubei, pemerintah Negeri Tirai Bambu bergerak cepat dengan memberlakukan penguncian wilayah (Lockdown) pada Januari.
Setidaknya hampir 60 juta orang dipaksa berada di dalam rumah mereka selama hampir tiga bulan. China melonggarkan aturan lockdown seluruh kota pada akhir April setelah tidak ada lagi kasus baru Covid-19 dalam kurun waktu dua puluh hari.
Namun, pada awal Juni lalu, otoritas kesehatan China kembali "menyalakan sirene bahaya" setelah ditemukan lebih dari 100 kasus baru Covid-19 di Pasar Xinfandi, Beijing. Ini merupakan kasus baru terbanyak pertama setelah "bersih dari Covid" selama 50 hari terhitung sejak lockdown dibuka.
Dalam waktu kurang dari dua pekan, otoritas kesehatan China mengumpulkan laporan kasus baru Covid-19 di Beijing meningkat hingga lima kali lipat menembus angka 600 kasus. Fakta tersebut dianggap cukup untuk menyatakan China dihadapkan pada gelombang kedua Covid-19.