Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Afrika Selatan Tolak Serahkan Kepresidenan G20 kepada Amerika di KTT, Kenapa?
Advertisement . Scroll to see content

Intelijen AS pun Tak Tahu Potensi Serangan Bom di Sri Lanka

Rabu, 24 April 2019 - 11:28:00 WIB
Intelijen AS pun Tak Tahu Potensi Serangan Bom di Sri Lanka
Gereja St Anthony di Kolombo porak-poranda diguncang bom (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

KOLOMBO, iNews.id - Sri Lanka masih berupaya mengusut jaringan pelaku serangan bom yang mengincar empat hotel dan tiga gereja pada Minggu (21/4/2019). Sejauh ini tuduhan dilempar kepada kelompok militan lokal Jamaah Tauhid Nasional (NTJ).

Kepala kepolisian Sri Lanka sebelumnya mengakui menerima laporan dari intelijen asing mengenai potensi serangan teror yang dilakukan NTJ dengan mengincar gereja-gereja besar serta kantor Komisi Tinggi India di Kolombo. Namun pihak keamanan gagal mengantisipasi, bahkan Sri Lanka diguncang hingga delapan ledakan.

Sejauh ini, sebanyak 321 orang tewas dengan korban terbanyak berasal dari tiga gereja, yakni di Kota Kolombo, Negumbo, dan Batticaloa. Sisanya merupakan pegawai dan tamu di tiga hotel yakni Grand Cinnamon, Shangri-la, dan Kingsburry. Pelaku meledakkan satu bom lagi di satu hotel namun tak sampai menimbulkan korban dari tamu karena aksinya lebih dulu terendus petugas.

Kepolisian memang tak mengungkap dari mana sumber informasi mengenai serangan NTJ itu berasal, namun tampaknya bukan dari Amerika Serikat (AS), negara yang diketahui memiliki jaringan mata-mata kuat, termasuk di Asia. Bahkan beberapa warga AS turun menjadi korban ledakan bom.

Beberapa sumber pejabat AS yang dikonfirmasi The Washington Post mengatakan tak mengetahui informasi tentang potensi serangan di Sri Lanka. Mereka akan memberi tahu pemerintah negara itu jika memang mengetahuinya sedari awal.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut