Intelijen Sebut Rusia Bakal Ikut Campur Lagi di Pilpres AS 2020

"Saya memiliki kepercayaan besar pada orang-orang intelijen saya, tetapi saya akan memberitahu Anda bahwa Presiden Putin sangat kuat dan kuat dalam penyangkalannya hari ini," kata Trump, usai pertemuan dengan Putin di Helsinki, Finlandia, pada 16 Juli.

Baca Juga

Pembelaan Trump soal Tuduhan Berpihak ke Rusia Usai Bertemu Putin

Namun Coats, Bolton, Direktur FBI Christopher Wray, Menteri Keamanan Dalam Negeri Kirstjen Nielsen, serta Direktur Badan Keamanan Nasional Paul Nakasone, mengatakan, Rusia harus disalahkan, bersama dengan aktor asing lainnya.

"Rusia menggunakan berbagai cara untuk memengaruhi, melalui media, media sosial, melalui aktor yang mereka sewa, melalui proksi. Kami juga tahu Rusia mencoba meretas dan mencuri informasi dari kandidat dan pejabat pemerintah," kata Coats.

Baca Juga

Putin Akui Jagokan Trump Menang di Pilpres AS, Ini Alasannya

Dia menambahkan Rusia bukan satu-satunya negara yang bekerja untuk melemahkan pilpres AS.

Secara terpisah, Menteri Pertahanan AS Jim Mattis mengatakan Pentagon turut membantu upaya melindungi pilpres AS.

Baca Juga

Trump Akan Mencalonkan Diri Lagi sebagai Presiden di Pilpres AS 2020

"Kementerian pertahanan mengambil langkah aktif untuk melindungi keamanan pilpres termasuk memantau musuh kita," tutur Mattis.

Editor: Nathania Riris Michico