Iran Tepis Tuduhan Trump soal Serangan Rudal ke Kedubes AS di Irak: Pengalihan Perhatian
DUBAI, iNews.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Mohammad Javad Zarif menepis tuduhan Presiden Donald Trump bahwa negaranya berada di balik serangan rudal terhadap kompleks Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Baghdad, Irak.
Sedikitnya delapan rudal Katyusha ditembakkan ke Zona Hijau, tempat berkantornya misi asing di Baghdad, pada Minggu (20/12/2020), namun tidak menimbulkan korban luka maupun jiwa meskipun menyebabkan kerusakan.
“Menempatkan warga negara Anda di luar negeri dalam risiko tidak akan mengalihkan perhatian dari kegagalan di dalam negeri,” kata Zarif, dalam cuitan, ditujukan kepada Trump, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (24/12/2020).
Trump dalam cuitan, Rabu (23/12/2020), menyebut rudal yang menghantam Zona Hijau dan ditargetkan ke Kedubes AS berasal dari Iran.
"Kami mendengar obrolan tentang serangan susulan terhadap warga AS di Irak," ujarnya.
“Beberapa masukan kesehatan yang ramah untuk Iran, jika satu warga AS saja terbunuh, saya akan meminta pertanggungjawaban Iran. Pikirkan lagi," ujarnya, melanjutkan.
Sementara itu militer Irak menyalahkan kelompok penjahat harus bertanggung jawab dalam serangan tersebut, tanpa menyebutkan secara rinci.
Pejabat tinggi keamanan nasional AS pada Rabu menyetujui serangkaian opsi yang akan disampaikan kepada Trump. Tujuannya untuk mencegah serangan terhadap militer AS atau petugas diplomatik di Irak di kemudian hari. Tidak disebutkan opsi yang dimaksud, apakah termasuk serangan militer atau tidak.
Editor: Anton Suhartono