Israel Gempur Kota Gaza dari Darat Laut Udara, 1 Juta Penduduk Terjebak

GAZA, iNews.id - Israel, Jumat (29/8/2025), mendeklarasikan Kota Gaza sebagai zona pertempuran berbahaya seraya melancarkan pengeboman terbesar sejak perang dimulai pada Oktober 2023. Di saat bersamaan hampir 1 juta penduduk masih terjebak di dalamnya.

Serangan tersebut merupakan bagian dari rencana Israel untuk merebut kembali Jalur Gaza secara bertahap, dengan menjadikan Kota Gaza yang berada di wilayah utara sebagai target pertamanya.

Baca Juga

Qatar Berunding dengan AS untuk Beli Jet Tempur F-35

Serangan menghantam permukiman di wilayah Kota Gaza bagian timur, termasuk Al Zaytoun, Al Shuja’iya, dan Al Tuffah. Tank dan buldoser Israel menyerbu Al Zaytoun dan sisi timur Al Shuja’iya serta Al Tuffah, meratakan rumah dan infrastruktur.

Beberapa saksi mata mengatakan, pasukan Zionis juga melakukan pengeboman udara serta menggunakan robot-robot berbahan peledak untuk meratakan rumah warga.

Baca Juga

Presiden Macron Desak Netanyahu Hentikan Perang di Gaza: Bikin Malu Israel!

Distrik bagian selatan, Al Sabra, serta utata kota, seperti Sheikh Radwan, Abu Iskandar, dan Safatawi, juga terkena serangan. Jalan protokol di pusat Kota Gaza, Al Jalaa, juga mendapat serangan hebat.

Rudal-rudal Israel juga menghantam Jabalia Al Nazla yang berada jauh ke utara.

Baca Juga

Pasukan Israel Merangsek Masuk Kota Gaza, Serang Pasar Ramai Pengunjung

Sementara warga Kota Gaza mengungsi ke barat, memenuhi distrik-distrik yang sudah padat penduduk serta lumpuh akibat kekurangan makanan, obat-obatan, dan air.

Drone-drone Israel memerintahkan warga sipil mengungsi ke selatan, namun banyak yang menolak. Pasalnya, militer Israel di saat bersamaan juga melancarkan serangan ke Gaza selatan serta kurangnya tempat berlindung.

Kantor Media Pemerintah Gaza menyatakan, hampir tidak mungkin bagi warga Gaza Utara  pindah ke selatan  karena tempat-tempat penampungan sudah terisi lebih dari 96 persen. Tempat-tempat tersebut juga tidak akan mampu menampung 1 juta orang dari Kota Gaza, jumlah yang hampir menyamai total populasi Jalur Gaza.

Editor: Anton Suhartono