Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Anggota Parlemen Israel Nyaris Baku Hantam Bahas RUU Hukuman Mati bagi Tahanan Palestina
Advertisement . Scroll to see content

Israel Sahkan UU Negara Yahudi, Warga Arab: Rasis dan Diskriminatif

Kamis, 19 Juli 2018 - 13:50:00 WIB
Israel Sahkan UU Negara Yahudi, Warga Arab: Rasis dan Diskriminatif
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Foto: Pool)
Advertisement . Scroll to see content

YERUSALEM, iNews.idIsrael mengesahkan undang-undang yang menyatakan negara itu sebagai bangsa Yahudi, Kamis (19/7/2018). Dalam undang-undang disebutkan hanya orang Yahudi yang memiliki hak menentukan nasib di negara tersebut.

"Israel adalah tanah air bersejarah dari orang-orang Yahudi dan mereka memiliki hak eksklusif untuk menentukan nasib sendiri," demikian isi undang-undang tersebut, seperti dilaporkan Reuters.

UU tersebut juga melucuti bahasa Arab dari statusnya sebagai bahasa resmi bersama bahasa Ibrani. Status bahasa Arab diturunkan menjadi khusus, yang memungkinkannya tetap digunakan secara berkelanjutan di lembaga-lembaga Israel.

UU itu juga menginstruksikan pengadilan untuk memerintah sesuai dengan hukum ritual Yahudi ketika tidak ada langkah hukum yang relevan.

"Negara memandang perkembangan masyarakat Yahudi sebagai kepentingan nasional dan akan bertindak untuk mendorong dan mempromosikan pembentukannya," demikian isi UU tersebut.

Para kritikus mengecam pengesahan UU itu. Mereka menyebut UU negara Yahudi akan memperdalam keterasingan warga keturunan Arab.

"Saya melihat dengan syok dan berduka atas kematian demokrasi," kata anggota parlemen keturunan Arab, Ahmed Tibi.

UU itu dikecam dari dalam maupun luar negeri karena dinilai diskriminatif terhadap warga keturunan Arab di Israel. Mereka sudah sejak lama diperlakukan sebagai warga negara kelas dua.

Banyak warga minoritas keturunan Arab marah karena undang-undang itu rasis dan mirip sistem apartheid, pemisahan ras yang diterapkan pemerintahan kulit putih di Afrika Selatan dari awal abad ke-20 hingga 1990-an.

"Saya pikir ini merupakan undang-undang rasis oleh pemerintah sayap kanan radikal yang menciptakan hukum radikal, dan menanam benih untuk menciptakan negara apartheid," kata seroang warga, Bassam Bisharah (71).

"Tujuan dari undang-undang ini adalah diskriminasi. Mereka ingin menyingkirkan orang Arab secara total," kata Yousef Faraj (53), dari desa Yanuh.

Pusat Hukum untuk Hak-Hak Minoritas Arab di Israel menyebut UU itu akan memajukan kebijakan etnis di Israel.

"Orang-orang Israel ingin menghancurkan semua agama orang-orang Arab."

Dari sekitar 9 juta penduduk Israel, 20 persen atau sekitar 1,8 juta di antaranya merupakan keturunan Arab.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut