Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kapal Pengungsi Rohingya Terbalik di Perairan Malaysia-Thailand, Ratusan Orang Hilang
Advertisement . Scroll to see content

Istri Polisi Siksa Pembantu Selama 10 Bulan hingga Tewas, Dituntut Penjara Seumur Hidup

Rabu, 24 Februari 2021 - 22:35:00 WIB
Istri Polisi Siksa Pembantu Selama 10 Bulan hingga Tewas, Dituntut Penjara Seumur Hidup
Ilustrasi jenazah korban penyiksaan. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

Gaiyathiri tidak senang dengan penampilan pembantunya itu dan menganggap Piang bekerja sangat lambat. Dia juga mengatakan, Piang tidak bersih dan makan terlalu banyak. Gaiyathiri selalu berteriak ketika merasa Piang tidak mematuhi perintahnya, dan sang majikan pun mulai melakukan kekerasan fisik pada perempuan Myanmar itu pada Oktober 2015.

Rekaman CCTV menunjukkan, Gaiyathiri menuangkan air dingin ke tubuh Piang; menampar, mendorong, meninju, menendang, dan menginjaknya di lantai. Dia juga memukuli Piang dengan botol plastik atau sendok logam; menjambak rambutnya, bahkan; menempelkan besi panas hingga mencekiknya.

Gaiyathiri hanya memberi Piang makanan berupa irisan roti yang direndam dalam air, atau makanan dingin langsung dari lemari es dan nasi di malam hari. Piang hanya boleh tidur 5 jam sehari, dan bekerja memakai beberapa lapis masker, karena Gaiyathiri menganggapnya kotor.

Gaiyathiri dan ibunya Prema bergiliran menuangkan air ke tubuh ART-nya itu dan menyiksanya bersama-sama, lalu meninggalkannya setelah terikat di jendela tanpa makan malam. Antara pukul 04.55-05.00 pagi, 26 Juli 2016, Gaiyathiri berulang kali menendang dan menginjak kepala dan leher Piang, menjambak rambut dan menarik kepalanya ke belakang lalu mencekiknya.

Pada pukul 07.30, Piang ditemukan tidak bergerak saat Chelvam berangkat kerja. Prema menyarankan agar anak dan menantunya memanggil dokter. Gaiyathiri menelepon klinik terdekat dan meminta perawat datang ke rumah, dia berbohong bahwa dia menemukan Piang jatuh di lantai dapur.

Gaiyathiri ingin menunggu dokter datang. Dia dan ibunya mengganti pakaian Piang dan membawanya ke sofa ruang tamu. Lalu, dokter Grace Kwan tiba pukul 10.50 pagi, dia memberi tahu Piang telah meninggal. Kedua perempuan itu kembali berbohong dan mengatakan mereka baru saja pindah ke flat itu baru-baru ini.

Dokter Kwan menyarankan mereka memanggil polisi, tetapi Gaiyathiri meminta waktu untuk menelepon suaminya. Ketika dokter bertanya kepada Gaiyathiri apakah dia telah memukuli korban, dia membantah.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut