Jelang Dilantik Jadi Presiden AS, Joe Biden Singgung soal Kematian
WILMINGTON, iNews.id – Presiden terpilih AS, Joe Biden, menjadi emosional saat menghadiri upacara perpisahan singkat di daerah asalnya, Delaware, Selasa (19/1/2021), sebelum menuju ke Washington DC untuk pelantikannya. Dia tampak menahan air mata saat mengenang kembali perjalanan panjangnya ke Gedung Putih.
Biden berterima kasih kepada para sahabat dan keluarga yang telah berkumpul untuk mengantarnya bertolak ke Ibu Kota AS. “Saat aku mati, Delaware akan terukir di hatiku,” kata Biden dengan suara bergetar karena haru.
“Daerah (Delaware) ini punya kesan yang sangat pribadi bagi kami (keluarga Biden), bahwa perjalanan kami berikutnya ke Washington dimulai di sini, tempat yang memberikan arti terbaik dari diri kami sebagai orang Amerika,” ujarnya, dikutip Reuters.
Biden dulu menjabat sebagai senator dari Delaware selama lebih dari tiga dekade. Dia pun pernah gagal mencalonkan diri sebagai presiden AS sebanyak dua kali sebelum akhirnya memenangkan jabatan itu pada November 2020.
Dia pun terkenang akan mendiang putranya Beau Biden—yang menjabat jaksa agung Delaware dari Januari 2007 hingga Januari 2015. Beau meninggal pada 30 Mei 2015 karena mengidap kanker otak.
Dalam upacara perpisahannya, Biden mengungkapkan satu penyesalan yang dia rasakan saat ini. Bahwa, Beau tak ada lagi di Delaware untuk berangkat bersamanya—atau sekadar melepasnya pergi ke Washington DC.
“Saya benar-benar merasa terhormat menjadi presiden dan panglima tertinggi Anda (rakyat Delaware) berikutnya,” ucap Biden.
Setelah upacara perpisahan di Delaware, Biden langsung terbang ke Washington DC untuk menghadiri peringatan Lincoln Memorial bagi para korban Covid-19. Dia akan bermalam di Blair House, wisa resmi presiden AS, sebelum dilantik pada Rabu (20/1/2021) waktu setempat, dan pindah ke Gedung Putih.
Editor: Ahmad Islamy Jamil