Jelang Pertemuan Trump-Putin, Zelensky Tegaskan Tak akan Serahkan Wilayah Ukraina ke Rusia
CBS News juga melaporkan, Gedung Putih sedang berusaha meyakinkan para pemimpin Eropa untuk menerima kesepakatan yang akan membuat Ukraina menyerahkan sebagian besar wilayahnya, yakni Donbass (Donetsk dan Luhansk), Kherson, dan Zaporizhzhia.
Sebelum rencana pertemuan dengan Trump, Putin dilaporkan bersikeras melanjutkan operasi militer di Ukraina demi mencapai tujuan merebut empat wilayah.
Menurut laporan Reuters, sejumlah sumber pejabat Rusia mengatakan Putin hanya akan mempertimbangkan perundingan damai setelah Rusia sepenuhnya menguasai Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson, empat wilayah Ukraina yang sejak awal diklaim Moskow sebagai bagian dari Federasi Rusia.
“Putin tidak akan menyia-nyiakan kesempatan memperbaiki hubungan dengan Barat, tapi dia juga tidak akan mundur dari target utamanya,” kata salah satu pejabat.
Langkah tersebut merupakan respons atas ultimatum Trump yang memberi waktu 10 hari kepada Rusia untuk menyepakati gencatan senjata, dengan ancaman sanksi baru. Batas waktu tersebut telah jatuh pada Jumat (8/8/2025).
Namun Kremlin menanggapi dingin ancaman tersebut. Putin menilai Rusia mampu bertahan terhadap tekanan ekonomi eksternal, setelah tiga setengah tahun hidup di bawah sanksi Barat sejak invasi dimulai pada awal 2022.
Sumber lain menyebutkan Putin sebenarnya tidak ingin memperburuk hubungan dengan Trump secara pribadi, terutama setelah peluang terbuka untuk mencairkan ketegangan antara Rusia dan AS usai terpilihnya Trump kembali. Meski demikian, prioritas utama Putin tetap pada penyelesaian tujuan operasi militer khusus, yakni konsolidasi penuh atas empat wilayah timur dan selatan Ukraina.
Editor: Rizky Agustian