TOKYO, iNews.id – Jepang ternyata ikut mencermati kondisi HAM di Xinjiang, China. Negara matahari terbit pun mengaku prihatin atas penindasan terhadap masyarakat Muslim Uighur di wilayah tersebut.
“Jepang percaya, adalah penting bahwa kebebasan, penghormatan terhadap hak asasi manusia dan supremasi hukum yang universal dalam komunitas internasional, juga dijamin di China,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Katsunobu Kato, dalam konferensi pers yang dikutip Reuters, Rabu (18/11/2020).
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan lebih dari 1 juta Muslim telah ditahan di kamp-kamp konsentrasi di Xinjiang. Para aktivis pun mengatakan, kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida oleh Pemerintah China sedang berlangsung di wilayah yang juga dinamai Turkistan Timur itu.
Akan tetapi, Beijing membantah adanya pelanggaran HAM di Xinjiang. Pemerintah komunis itu berdalih, kamp-kamp tersebut didirikan untuk memberikan pelatihan kejuruan dan membantu memerangi ekstremisme di kalangan masyarakat Xinjiang.
Disebut Hancurkan 16.000 Masjid di Xinjiang, China: Fitnah! Masjid Kami Lebih Banyak daripada AS
Sementara itu, Institut Kebijakan Strategis Australia (ASPI) mendapati temuan yang menunjukkan bahwa otoritas China telah menghancurkan ribuan masjid di Xinjiang. Temuan itu terungkap dalam laporan yang dirilis pada 25 September lalu.
Editor : Ahmad Islamy Jamil