Jepang Ungkap Wujud Permukaan Asteroid, Begini Penampakannya
Anggota senior proyek JAXA, Takashi Kubota, dikutip dari Associated Press, Jumat (15/12/2018), mengatakan, para ilmuwan masih menganalisis data yang dikirim itu untuk memutuskan langkah selanjutnya, termasuk apakah perlu melakukan latihan tambahan bagi pesawat luar angkasa.
(Kondisi permukaan asteroid/Foto: JAXA)
Salah satu dari dua kendaraan diyakini telah berjalan sekitar 300 meter dengan cara melompat, bukan merambat di permukaan asteorid. Pasalnya, gaya gravitasi di asteroid lebih kecil dan tak memadai bagi kendaraan mungil itu melaju layaknya mobil.
Kendaraan itu telah mengirim lebih dari 200 foto dan data lain ke pesawat luar angkasa untuk kemudian diteruskan ke Bumi.
Sementara satu kendaraan lain mengambil sekitar 40 foto meskipun hanya bisa bergerak selama 10 hari. Suhu permukaan asteroid yang lebih rendah dari perkiraan awal memengaruhi pergerakan kendaraan bertenaga surya itu.
(Kondisi permukaan asteroid/Foto: JAXA)
Kubota mengatakan, data bentuk dan permukaan Ryugu sejauh ini sama dengan Bennu, asteroid yang diselidiki oleh NASA menggunakan pesawat luar angkasa Osiris-Rex. Temuan awal menunjukkan, asteroid lebih basah dan bertabur batu.
Asteroid merupakan salah satu objek tertua di tata surya dan dapat membantu menjelaskan bagaimana Bumi berevolusi.
"Kami sangat tertarik dan mengharapkan analisis lebih lanjut. Kami berharap menemukan apa pun yang dapat membantu menjelaskan asal usul ruang angkasa dan evolusinya," kata Kubota.
Editor: Anton Suhartono