BERLIN, iNews.id – Jerman pada Kamis (23/6/2022) ini akan memasuki fase kedua—dari tiga fase—darurat gas. Kendati demikian sebuah klausul, yang memungkinkan otoritas menaikkan biaya energi, belum lagi akan diberlakukan, kata beberapa sumber.
Langkah itu akan menjadi eskalasi terbaru dalam benturan antara Eropa dan Rusia. Perkembangan itu memperlihatkan betapa kelompok negara-negara Eropa amat bergantung pada pasokan gas dari Rusia. Mereka bisa menghadapi kesulitan untuk mendapatkan alternatif energinya untuk beberapa tahun.
12 Negara Uni Eropa Mulai Menjerit gara-gara Rusia Pangkas Pasokan Gas Jadi 40 Persen Saja
Negara-negara Uni Eropa, termasuk Jerman, harus memiliki rencana untuk mengelola tiga tingkat krisis pasokan gas mereka. Ketiga tingkatan itu (dari yang teringan sampai yang paling parah) adalah peringatan dini, waspada, dan keadaan darurat.
Tahap peringatan dini berfokus pada pemantauan persediaan gas. Sementara pada level waspada, otoritas energi di negara terdampak secara teoretis dapat menaikkan harga gas kepada konsumen di kalangan industri dan rumah tangga, sembari berusaha menurunkan permintaan.
Adapun pada tingkat darurat, pemerintah bisa memaksa kalangan industri untuk membatasi aktivitas demi menghemat gas.
Kini, rencana fase waspada disiapkan Jerman ketika pemerintah setempat menganggap kemungkinan besar akan terjadi keterbatasan pasokan gas dalam waktu lama. Salah satu sumber—yang menolak disebutkan namanya—mengatakan bahwa kondisi itu bisa saja memicu bahaya bagi Jerman.
Editor : Ahmad Islamy Jamil