Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Fantastis! Video Pertemuan Trump dan Pangeran MBS Ditonton 4 Miliar Kali Lebih dalam 48 Jam
Advertisement . Scroll to see content

Jika Thailand-Kamboja Perang Skala Penuh, Amerika dan China Bakal Terlibat?

Sabtu, 26 Juli 2025 - 12:45:00 WIB
Jika Thailand-Kamboja Perang Skala Penuh, Amerika dan China Bakal Terlibat?
Pernyataan mengejutkan disampaikan Penjabat PM Thailand Phumtham Wechayachai yang memperingatkan konflik militer dengan Kamboja bisa berubah menjadi perang (Foto: The Nation)
Advertisement . Scroll to see content

Dalam situasi perang skala penuh, kemungkinan keterlibatan dua kekuatan ini muncul dalam tiga skenario:

1. Keterlibatan Tak Langsung Melalui Dukungan Militer dan Intelijen

AS bisa memperkuat Thailand dengan peralatan militer, pelatihan, atau informasi intelijen. Hal yang sama dapat dilakukan China terhadap Kamboja. Skenario ini membuat kawasan menjadi ladang proxy war baru di tengah meningkatnya rivalitas global.

Jika perang mengancam stabilitas Asia Tenggara secara luas, baik AS maupun China mungkin menekan sekutu mereka untuk mengakhiri perang. Ini akan dilakukan demi menjaga citra dan pengaruh masing-masing di ASEAN.

2. Konflik Meluas ke Laut China Selatan dan Perairan Strategis

Akses militer China ke Teluk Thailand memberi dimensi maritim pada konflik ini. Jika perang mengganggu rute pelayaran atau wilayah yang disengketakan di Laut China Selatan, maka keterlibatan langsung, bahkan konfrontasi, bukan mustahil terjadi.

3. ASEAN di Persimpangan Jalan

ASEAN sebagai organisasi kawasan menghadapi ujian besar. Jika perang meletus dan kekuatan eksternal mulai ikut campur, maka independensi dan sentralitas ASEAN bisa dipertanyakan. Thailand sendiri memberi sinyal lebih menyukai penyelesaian secara bilateral atau melalui mediasi ASEAN, bukan oleh negara di luar kawasan.

Titik Genting Asia Tenggara

Peringatan dari PM Phumtham membuka mata dunia bahwa Asia Tenggara sedang duduk di atas bara api. Jika konflik Thailand-Kamboja tak dikendalikan, maka AS dan China hampir pasti akan terlibat, minimal sebagai pendukung atau penekan diplomatik. 

Hak yang jelas, perang skala penuh di kawasan ini bukan hanya bencana kemanusiaan, tapi juga bisa menjadi titik api baru dalam konstelasi geopolitik global.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut