Joe Biden Perkenalkan Jajaran Menteri 24 November meski Trump Belum Akui Kekalahan
WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat terpilih Joe Biden mulai memperkenalkan para menterinya pada Selasa (24/11/2020), meskipun Donald Trump belum mengakui kekalahan dalam pilpres AS. Trump masih mengupayakan jalur hukum untuk membatalkan kemenangan Biden di beberapa negara bagian melalui banding.
Kepala staf Biden, Ron Klain, mengatakan, persiapan untuk mengambil alih kursi kepresidenan dari Trump pada 20 Januari 2021 terus dilanjutkan, apa pun kondisinya.
"Anda akan menyaksikan pemilihan kabinet presiden terpilih yang pertama pada Selasa pekan ini," kata Klain, kepada program 'This Week' ABC, seperti dilaporkan kembali AFP, Senin (23/11/2020).
Namun Klain menolak membeberkan jabatan apa saja yang akan diumumkan, meski pekan lalu Biden sudah menentukan nama untuk posisi menteri keuangan.
Langkah Biden untuk mempersiapkan pemerintahannya terganjal karena Trump belum mau mengakui kekalahan. Trump melarang para pejabat federal bekerja sama dengan tim pemerintahan transisi yang dibentuk Biden.
Dampaknya, General Services Administration (GSA), badan yang mengelola birokrasi pemerintah federal, tidak bisa mengeluarkan dana untuk transisi Biden.
Bukan hanya itu, Biden dan para pembantu utamanya tidak bisa mengakses informasi dan masalah sensitif terkait kebijakan di dalam dan luar negeri, termasuk isu yang paling menjadi perhatian yakni penanganan wabah virus corona.
Mantan penasihat pemerintahan transisi Trump dalam pilpres 2016 yang juga mantan Gubernur New Jersey Chris Christie menilai, tim hukum yang dibentuk untuk menggugat kemenangan Biden merupakan aib nasional. Dia menilai sudah waktunya bagi GSA untuk mengeluarkan dana transisi.
Tokoh Partai Republik lainnya yang juga Gubernur Maryland Larry Hogan, mengatakan, Trump membuat AS seperti seperti 'republik pisang'. Dia menegaskan Trump harus mengakui kekalahan segera.
Meski desakan untuk mengakui kekalahan begitu kuat, Trump tampaknya tak terpengaruh. Bahkan pada Minggu (22/11/2020) dia kembali mengunggah pesan di Twitter mengenai kecurangan besar-besaran dalam pilpres AS 2020 yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Editor: Anton Suhartono