Jurnalis Tewas Ditikam, Tubuh Penuh Tanda Penganiayaan
Dilansir dari Anadolu, rekan korban, Roger Sebyeradu mengatakan, Magayane menyelenggarakan program untuk kaum muda dan mengajak mereka merangkul perdamaian dalam menghadapi ketidakamanan di wilayah tersebut. Korban diketahui telah bekerja di Rutshuru sejak 2018.
"Para pembunuh mengambil ponsel korban. Saya yakin pembunuhan itu terkait dengan pekerjaan jurnalistiknya karena stasiun radio tersebut melaporkan kasus penculikan," katanya.
Saat ditemukan, tubuh korban penuh tanda penganiayaan.
Pada bulan Mei, Presiden DRC, Felix Tshisekedi menyatakan pengepungan di Kivu Utara dan provinsi tetangga, Ituri. Selain itu, pejabat senior sipil diganti dengan perwira militer untuk menekan ketidakamanan.
Editor: Umaya Khusniah