Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Kabinet Israel Setujui Rencana Netanyahu Caplok Sebagian Tepi Barat

Senin, 16 September 2019 - 10:37:00 WIB
Kabinet Israel Setujui Rencana Netanyahu Caplok Sebagian Tepi Barat
Benjamin Netanyahu menunjukkan peta wilayah Lembah Jordan di Tepi Barat yang akan dicaplok (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

TEL AVIV, iNews.id - Pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Natanyahu menyetujui pembangunan permukiman baru di daerah pendudukan Tepi Barat, Minggu (15/9/2019), atau 2 hari menjelang pemilu Israel.

Rencana pencaplokan Lembah Jordan dicetuskan Netanyahu pekan lalu demi mendapat dukungan dari kelompok sayap kanan Yahudi. Netanyahu gagal membentuk kursi mayoritas di parlemen meskipun partainya, Likud, memenangkan pemilu pada April lalu. Parlemen kini dikuasai oposisi.

Netanyahu beberapa hari terakhir gencar menyampaikan beberapa pengumuman sebagai upaya untuk melanggengkan jabatannya sebagai perdana menteri terlama di Israel.

Pada Minggu (15/9/2019), kabinet setuju untuk mengubah status permukiman Mevoot Yericho di Lembah Jordan menjadi resmi.

"Pemerintah meloloskan mosi dari perdana menteri PM untuk membangun Mevoot Yericho," demikian pernyataan kantor perdana menteri.

Semua permukiman Yahudi dianggap ilegal berdasarkan hukum internasional, namun Israel membedakan antara yang telah disetujui oleh pemerintaha dan yang tidak. Saat ini ada sekitar 30 keluarga tinggal di lokasi terdepan yang didirikan pada 1999 dan belum mendapat persetujuan. Para pemukim Israel secara berkesinambungan mendirikan rumah karavan di beberapa lokasi Tepi Barat dengan harapan pada akhirnya mendapatkan persetujuan pemerintah.

Persetujuan terbaru ini merupakan bagian dari janji Netanyahu pekan lalu soal pencaplokan Lembah Yordan, yang luasnya sepertiga dari Tepi Barat, namun jika dia memenangkan pemilu yang akan digelar Selasa (17/9/2019).

Juru Bicara Presiden Palestina Mahmud Abbas, Nabil Abu Rudeineh, menganggap pertemuan kabinet itu ilegal dan meminta masyarakat internasional untuk menghentikan kegilaan Israel untuk menghancurkan semua fondasi proses politik.

LSM anti-permukiman Israel Peace Now juga mengecam keputusan Netanyahu.

"Pemerintah terus menunjukkan pengabaian terang-terangan untuk mencapai solusi dua negara untuk mengakhiri konflik dengan Palestina," bunyi pernyataan.

Uni Eropa dan PBB ikut mengutuk janji Netanyahu untuk mencaplok Lembah Jordan.

Meskipun Netanyahu mengatakan bahwa wilayah Lembah Jordan yang dicaplok tidak termasuk kota-kota Palestina seperti Jericho, namun secara perlahan Israel akan mengincar wilayah itu juga.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut