Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Parah! Israel Sita Lahan 1,8 Juta Meter Persegi dari Palestina, Terbesar sejak Perang 1967
Advertisement . Scroll to see content

Kacau! Netanyahu Masuki Wilayah Suriah Temui Tentara Israel

Jumat, 21 November 2025 - 08:24:00 WIB
Kacau! Netanyahu Masuki Wilayah Suriah Temui Tentara Israel
Benjamin Netanyahu mengunjungi pasukan Israel di wilayah Suriah yang diduduki, Rabu (19/11) (Foto: Kantor Media Pemerintah Israel)
Advertisement . Scroll to see content

DAMASKUS, iNews.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengunjungi pasukan Israel di wilayah Suriah yang diduduki, Rabu (19/11/2025). Kunjungan itu dikecam keras Pemerintah Suriah karena jelas-jelas pelanggaran kedaulatan.

Israel memperluas kehadiran militer di Suriah selatan setelah penggulingan Bashar Al Assad pada Desember 2024. Militer Zionis merebut posisi di sebelah timur zona penyangga yang dijaga PBB. Wilayah itu memisahkan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel dari wilayah Suriah.

Foto-foto yang dipublikasikan Kantor Perdana Menteri Israel memperlihatkan mengenakan rompi antipeluru dan helm.

Dia datang untuk mengungjungi tentara Israel yang bertugas di wilayah Suriah.

Pada kesempatan itu Netanyahu menegaskan kembali komitmen Israel untuk melindungi minoritas Druze yang membentang di perbatasan dengan Israel utara.

"Kita sangat mementingkan kemampuan kami di sini, baik defensif maupun ofensif, menjaga sekutu Druze kami, terutama menjaga (keamanan) Israel dan perbatasan utaranya di seberang Dataran Tinggi Golan," kata Netanyahu kepada para tentaranya, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (21/11/2025).

"Ini adalah misi yang bisa berkembang kapan saja, kami mengandalkan Anda," ujarnya, lagi.

Pemerintah Suriah menyebut kunjungan Netanyahu itu sebagai pelanggaran berbahaya terhadap kedaulatan dan persatuan Suriah.

Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah dalam Perang 1967 lalu kemudian mencaploknya, langkah yang tidak diakui secara internasional. 

Suriah telah menuntut Israel kembali ke zona penyangga semula, namun para pejabat senior negara Yahudi itu mengatakan tidak akan melepaskan pos-pos baru tersebut.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut