Kamala Harris, Putri Imigran yang Menjadi Perempuan Pertama Jabat Wapres AS
WASHINGTON, iNews.id - Kamala Devi Harris atau yang dikenal Kamala Harris resmi dilantik sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Rabu (20/1/2021) waktu setempat. Selama empat tahun ke depan, Harris akan mendampingi Presiden Joe Biden memimpin Negeri Paman Sam.
Perempuan cerdas kelahiran 20 Oktober 1964 dari Oakland, California itu semakin menjadi perbincangan dunia sejak bertarung di Pilpres AS 2020. Berikut perjalanan karier politik Harris si perempuan pencetak sejarah AS.
Putri Imigran
Harris yang kini berusia 56 tahun merupakan putri dari sepasang orang tua imigran. Ayahnya sempat menetap di Jamaika dan ibunya berasal dari India. Kehidupan keluarganya tengah menjadi sorotan publik sebab berbeda dari keluarga AS pada umumnya. Harris yang merupakan perempuan berkulit hitam bersuamikan pria kulit putih.
Awali Karier sebagai Jaksa hingga Senat
Setelah orang tuanya bercerai, Harris dibesarkan single mother Shyamala Gopalan yang merupakan peneliti kanker dan aktivis hak-hak sipil. Hal itu cukup memberi pengaruh kepada Harris yang saat itu menjadi aktivis hak-hak sipil dan anti-perang.
Gelar diploma dari Black Howard University, Washington, menjadi awal karier Harris yang membawanya dari jaksa penuntut hingga mengemban dua kali masa jabatan jaksa wilayah San Francisco pada 2004-2011. Dia lalu naik menjadi Jaksa Agung California pada 2011-2017.
Sebelum jadi jaksa, Harris juga sempat menjadi pengacara. Pada akhir 2016, dia terpilih menjadi Senat dan mulai menjadi perhatian publik atas setiap pertanyaan sulitnya kepada pejabat administrasi Donald Trump selama sesi dengar pendapat kongres.
Pernah Gagal sebagai Calon Presiden
Sebelum mendampingi Joe Biden, Harris sebenarnya pesaingnya dalam konvensi pemilihan presiden dari Partai Demokrat. Namun dia mundur di tengah jalan, salah satunya karena alasan dana.
Sempat bertentangan dengan Biden, pamor Harris menurun di kalangan para pendukung Partai Demokrat pada 2019. Dia pun memutuskan mundur dari pencalonan pada Desember 2019, meski akhirnya pada Maret 2020 memutuskan mendukung Biden.
Kejutkan Banyak Pihak Jadi Cawapres
Biden menunjuk Harris pada Agustus 2020 sebagai pendampingnya dalam Pilpres AS 2020. Harris menyingkirkan tujuh kandidat kuat pendamping Biden yang semuanya juga perempuan, di antaranya Susan Rice, Elizabeth Warren dan Karen Bass.
Pemilihan Harris sangat mengejutkan banyak pihak. Bukan hanya karena menjadi perempuan kulit hitam pertama yang menduduki posisi wakil presiden, namun juga pernah melawan Biden dalam konvensi. Harris pernah berdebat sengit melawan Biden tentang isu ras.
Dia juga bentrok dengan Biden saat debat Demokrat pertama Pilpres 2020. Dia mencela Biden terkait program bus tahun 1970-an yang memaksa integrasi sekolah-sekolah. Bahkan Trump pun mengaku terkejut dengan terpilihnya Harris sebagai pendamping Biden dalam Pilpres AS di November 2020 lalu.
Kritik Keras kepada Trump
Harris sempat mengkritik keras berbagai kebijakan pemerintahan di bawah komando Donald Trump. Seperti terkait menangani pandemi Covid-19. Selain itu, dia juga mengkritik penanganan pemerintahan Trump dalam kerusuhan rasial yang mengguncang AS.
Cetak Sejarah AS
Setelah resmi dilantik, Harris kini menjadi perempuan pertama yang menduduki jabatan sebagai Wakil Presiden AS. Tak hanya itu, dia juga mencetak sejarah sebagai Wapres berkulit hitam dan berdarah campuran Asia-Amerika pertama dalam sejarah AS.
Sebelum itu, saat dia terpilih sebagai jaksa agung California, Harris juga merupakan perempuan kulit hitam pertama yang memegang jabatan tersebut. Begitu pula saat dilantik sebagai Senator AS untuk California, dia menjadi senator Asia-Amerika pertama dalam sejarah.
Editor: Donald Karouw