Kapal Pengangkut Migran Terbalik, 29 Orang Hilang Diduga Tewas
Menurut kelompok bantuan Doctors Without Borders, awal bulan ini, lebih dari 90 orang di kapal yang penuh sesak tenggelam di Laut Mediterania, beberapa hari setelah mereka meninggalkan Libya.
Para migran secara teratur mencoba menyeberangi Mediterania dari Libya dalam upaya mencapai pantai Eropa. Negara ini telah muncul sebagai titik transit dominan bagi para migran yang melarikan diri dari perang dan kemiskinan di Afrika dan Timur Tengah.
Penyelundup manusia dalam beberapa tahun terakhir telah diuntungkan dari kekacauan di Libya, penyelundupan migran melintasi perbatasan panjang negara kaya minyak itu dengan enam negara. Para migran kemudian biasanya diangkut ke dalam perahu karet yang tidak lengkap dan berangkat dalam perjalanan laut yang berisiko.
Menurut IOM, setidaknya 476 migran tewas di sepanjang rute Mediterania Tengah antara 1 Januari hingga 11 April. Begitu kembali ke Libya, para migran biasanya dibawa ke pusat penahanan yang dikelola pemerintah yang penuh dengan pelecehan dan perlakuan buruk.
Editor: Umaya Khusniah