Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sertifikasi Influencer Dianggap Penting, Dosen UMY Ungkap Alasannya  
Advertisement . Scroll to see content

Kapal Penjaga Pantai AS Transit di Selat Taiwan usai Kunjungan Blinken, China: Kehebohan Publik 

Kamis, 22 Juni 2023 - 14:49:00 WIB
Kapal Penjaga Pantai AS Transit di Selat Taiwan usai Kunjungan Blinken, China: Kehebohan Publik 
Kapal Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) Stratton transit di Selat Taiwan. (Foto: CNA)
Advertisement . Scroll to see content

TAIPEI, iNews.id - Penjaga pantai China menyebut menggambarkan transitnya kapal Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) Stratton, di Selat Taiwan sebagai 'kehebohan publik'. Kapal China pun membuntutinya sepanjang jalan. 

Juru bicara penjaga pantai China dalam sebuah pernyataan mengatakan, pihaknya akan dengan tegas menjaga kedaulatan dan keamanan serta hak dan kepentingan maritimnya.

Sebelumnya, kapal Stratton, berlayar melalui Selat Taiwan pada Selasa (19/6/2023). Kapal transit setelah sehari sebelumya, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken menyelesaikan kunjungan ke Beijing.

"Ini merupakan transit rutin di Selat Taiwan melalui perairan di mana kebebasan navigasi dan penerbangan di laut lepas berlaku sesuai dengan hukum internasional", kata Armada ke-7 Angkatan Laut AS, Kamis (22/6/2023).

Selat yang sensitif secara politik dan memisahkan China dari Pulau Taiwan yang diperintah secara demokratis, sering menjadi sumber ketegangan. Beijing meningkatkan tekanan politik dan militernya untuk mencoba memaksa Taipei menerima kedaulatan China.

“Persinggahan Stratton melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Militer AS terbang, berlayar, dan beroperasi di mana saja yang diizinkan oleh hukum internasional,” tambah mereka.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan kapal itu berlayar ke arah utara. Pasukannya memantau situasi 'normal' tersebut.

Kapal-kapal militer AS, dan kadang-kadang sekutunya, secara rutin berlayar melalui selat itu dalam beberapa tahun terakhir. Aksi itu memicu kemarahan China dan memandang sebagai provokasi.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut