ISLAMABAD, iNews.id - Bagaimana sulitnya mengkampanyekan hak perempuan di masyarakat patriarkal dan konservatif bisa dilihat di Pakistan. Sebuah perusahaan detergen mendapati diri menjadi sasaran kecaman usai mempertanyakan paradigma bias gender dalam iklan teranyarnya.
Ariel, yang dimiliki oleh perusahaan Amerika Serikat (AS) Proctor & Gamble, menyerukan kepada perempuan agar membebaskan diri dari norma-norma konservatif dan sebaliknya mengejar karier masing-masing. Akibatnya Ariel kini dituduh melecehkan agama Islam.
China Eksekusi Mati Bankir Bai Tianhui karena Korupsi Rp2,5 Triliun
Dilaporkan AFP, iklan berjudul "Wash the Label" atau kira-kira berarti 'tanggalkan statusmu' itu menampilkan sejumlah perempuan yang mewakili berbagai profesi, termasuk wartawan dan doktor. Dalam video itu mereka terlihat menggeser seprai kotor pada tali jemuran ke samping.
Seprai-seprai itu bertuliskan ungkapan umum yang menyudutkan perempuan, seperti pertanyaan berupa "Apa yang akan orang katakan?"- yang sering kali diungkapkan ketika perempuan berusaha membebaskan diri.
Iklan tersebut berakhir dengan kapten tim nasional Cricket perempuan Pakistan, Bismah Maroof, mengatakan, "Tetaplah berdiam di rumah. Ini bukan hanya kalimat, tetapi noda."
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku