Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Diburu Turki, Menhan Israel: Kami Negara Kuat, Tak Takut Siapa pun
Advertisement . Scroll to see content

Kasus Kematian Khashoggi, Pejabat AS Diam-Diam Temui MBS di Riyadh

Selasa, 23 Oktober 2018 - 08:26:00 WIB
Kasus Kematian Khashoggi, Pejabat AS Diam-Diam Temui MBS di Riyadh
Putra Mahkota Pangeran Muhammed bin Salman. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS) diam-diam mengadakan pembicaraan dengan Putra Mahkota Pangeran Muhammed bin Salman (MBS) di Riyadh, meski ada kekhawatiran yang meningkat terkait peran Saudi dalam pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Dilaporkan BBC, Selasa (23/10/2018), Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin bertemu dengan Mohammed bin Salman pada Senin (22/10/2019).

Media pemerintah Saudi melaporkan, dalam pertemuan itu, Mnuchin dan MBS menekankan pentingnya kemitraan strategis antara Saudi-AS.

Pertemuan diadakan tertutup dan AS sejauh ini belum memberi komentar atau keterangan soal apa yang dibahas.

Pertemuan itu diadakan meski Mnuchin batal menghadiri sebuah forum investasi besar yang diadakan di Riyadh pada pekan ini.

Komentar terbaru Presiden Donald Trump juga mengisyaratkan AS belum memutuskan tanggapannya.

"Saya tidak puas dengan apa yang saya dengar," kata Trump, kepada wartawan di Gedung Putih.

"Saya tidak ingin kehilangan semua investasi yang telah dilakukan di negara kami," katanya, mengacu pada kesepakatan senjata multi-miliar dolar dengan Saudi.

"Kita akan sampai ke dasarnya," tambahnya.

Trump juga mengaku sudah membahas masalah Khashoggi dengan MBS, yang menjadi tokoh paling kuat di negara itu.

Sementara itu, para pejabat Turki menyatakan Khashoggi dibunuh di konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober.

Para pejabat Saudi memberi berbagai alasan terkait kematian Khashoggi, namun kini mereka menyebut kematian jurnalis The Washington Post itu karena operasi kejahatan.

Mereka awalnya menyebut, Khashoggi meninggalkan konsulat pada hari yang sama saat dia datang. Namun pada Sabtu (20/10/2018), Saudi untuk pertama kalinya mengakui Khashoggi tewas akibat perkelahian di dalam konsulat.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan dia akan mengungkapkan "kebenaran telanjang" dari kasus itu pada hari ini Selasa (23/10/2018) waktu setempat.

Saudi mengklaim sudah menangkap 18 orang, memecat dua pembantu MBS, dan mendirikan sebuah badan, di bawah kepemimpinannya, untuk mereformasi badan intelijen atas pembunuhan itu.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Adel Al Jubeir memberikan komentar terbaru yang menyebut pembunuhan Khashoggi adalah operasi kejahatan.

"Kami bertekad mengetahui semua fakta dan kami bertekad untuk menghukum mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan ini," katanya.

"Orang-orang yang melakukan ini melakukannya di luar lingkup otoritas mereka. Jelas ada kesalahan besar, dan apa yang menambah kesalahan adalah upaya untuk mencoba menutupinya."

Dia mengatakan Saudi tidak tahu di mana mayat Khashoggi berada.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut