Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kasus Covid-19 Naik Lagi di Indonesia, Anak-Anak Paling Rentan!
Advertisement . Scroll to see content

Kasus Pertama di Dunia, Pasien Covid-19 Sembuh Terinfeksi Lagi Setelah Beberapa Bulan

Selasa, 25 Agustus 2020 - 09:12:00 WIB
Kasus Pertama di Dunia, Pasien Covid-19 Sembuh Terinfeksi Lagi Setelah Beberapa Bulan
Peneliti Hong Kong ungkap seorang pasien sembuh kembali terinfeksi Covid-19 setelah beberapa bulan (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

HONG KONG, iNews.id - Seorang pria di Hong Kong kembali terinfeksi virus corona dalam waktu beberapa bulan. Para peneliti menyebut ini merupakan kasus pertama seseorang menderita Covid-19 untuk kedua kali dalam waktu beberapa bulan.

Pria 33 tahun tersebut sembuh dari Covid-19 pada April lalu. Namun hasil pemeriksaan di bandara Hong Kong bulan ini, pria yang tak disebutkan identitasnya itu kembali dinyatakan positif. Saat itu dia baru pulang dari Eropa.

Para peneliti Universitas Hong Kong menggunakan analisis urutan genom untuk membuktikan bahwa dia telah terinfeksi oleh dua jenis virus SARS-CoV-2 berbeda.

"(Ini) Dokumentasi pertama di dunia tentang seorang pasien yang sembuh dari Covid-19, tapi mendapat episode Covid-19 kembali setelahnya", kata para peneliti, dikutip dari Bloomberg, Selasa (25/8/2020).

Untuk kasus kedua ini, pria yang bekerja di bidang teknologi informasi itu tidak mengalami gejala apa pun.

Dari temuan ini, para peneliti Universitas Hong Kong yakin yakin, kasus Covid-19 kedua yang dialami seseorang mungkin akan lebih ringan.

"Temuan kami menunjukkan SARS-CoV-2 dapat bertahan pada manusia," kata Kwok Yung Yuen, dalam makalah yang dipublikasikan di jurnal Clinical Infectious Diseases itu.

Temuan ini mengingatkan pada kasus virus flu, SARS-CoV-2 dapat terus bertahan pada pasien bahkan setelah dia mendapat kekebalan secara alami maupun dari vaksin.

"Sebelum laporan ini, banyak orang percaya bahwa pasien Covid-19 yang sembuh memiliki kekebalan terhadap infeksi ulang. Namun ada bukti bahwa tingkat antibodi beberapa pasien memudar setelah beberapa bulan," kata peneliti.

Mengomentari temuan peneliti Hong Kong tersebut, kepala teknis untuk Covid-19 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Maria van Kerkhove mengatakan, kebanyakan pasien, termasuk mereka yang mengalami gejala ringan, mampu meningkatkan respons imun terhadap infeksi.

Namun hal yang belum terungkap, lanjut Maria, seberapa kuat dan seberapa lama respons tersebut bisa bekerja.

"Penting untuk mendokumentasikan kasus-kasus seperti yang dijelaskan di Hong Kong, tapi jangan langsung mengambil kesimpulan apa pun," kata Maria.

Studi untuk melacak jumlah kasus dari waktu ke waktu diperlukan untuk lebih memahami kualitas dan daya tahan respons antibodi pasien sembuh terhadap SARS-CoV-2.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut