Kasus Virus Corona AS Nomor 1 di Dunia, Trump Ragukan Jumlah Korban di China
“Bagaimana kita tahu (jika mereka akurat). Jumlah mereka tampaknya lebih sedikit di sisi terang,” kata Trump, dikutip dari AFP, Kamis (2/4/2020).
Meski meragukan penghitungan jumlah korban serta menyebut China tak transparan soal informasi virus corona, Trump menegaskan hubungannya dengan China tetap baik, termasuk dengan Presiden Xi Jinping.
Anggota parlemen Partai Republik, merujuk laporan Bloomberg yang mengutip sumber di intelijen AS, mengatakan, China kemungkinan telah menyesatkan komunitas internasional tentang infeksi yang dimulai dari Kota Wuhan itu. Beberapa pejabat intelijen menyebut angka yang diungkap China palsu.
Senator Partai Republik Ben Sasse menyebut data yang disampaikan China sebagai propaganda sampah.
"Klaim bahwa Amerika Serikat memiliki lebih banyak kasus kematian dibandingkan China akibat virus corona adalah palsu. Tanpa mengomentari informasi rahasia, ini jelas sangat menyakitkan. Partai Komunis China telah berbohong dan akan terus berbohong soal virus corona demi melindungi rezim,” kata Sasse.