Kecam AS, Presiden Iran Rouhani: Amerika Sebarkan Virus Ketakutan Esktrem

Iran berjuang mencegah penyebaran COVID-19 sejak Rabu pekan lalu, ketika mengumumkan dua kematian pertama di Qom.

Baca Juga

Wakil Menteri Kesehatan Iran Dikabarkan Positif Virus Korona

Pihak berwenang sudah menutup sekolah, universitas, pusat budaya, pusat olahraga, dan mengerahkan tim pekerja untuk mendisinfeksi bus, kereta api hingga ruang publik.

Kemarin, Pompeo menuduh republik Islam itu menyembunyikan jumlah korban jiwa sebenarnya dari wabah tersebut.

Baca Juga

Uni Emirat Arab Stop Penerbangan dari dan ke Iran Setelah Virus Korona Renggut 15 Nyawa

"Amerika Serikat sangat prihatin dengan informasi yang mengindikasikan rezim Iran mungkin menekan detail penting tentang wabah itu," katanya di Washington.

Rouhani mengatakan Iran membuat kemajuan dalam memerangi virus korona.

Baca Juga

AS: Rusia Luncurkan Teori Konspirasi Pemicu Ketakutan, Tuduh Virus Korona Senjata Biologis Buatan Amerika

"Karena kami menyaksikan lebih sedikit kunjungan (ke rumah sakit) dan kemajuan dalam perawatan".

"Jika 100 orang dirawat di rumah sakit pada hari-hari awal, tujuh hingga 18 bisa meninggal, tetapi jumlah ini turun sangat banyak hari ini," katanya.

Presiden Iran itu juga bersumpah akan secara transparan mengonfirmasi jumlah kematian dan infeksi yang disebabkan virus korona.

Editor: Nathania Riris Michico