Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Moskow: Negara Barat Mulai Sadar Tak Bisa Kalahkan Rusia di Ukraina
Advertisement . Scroll to see content

Kekerasan di Afghanistan Masih Tinggi, Ancam Kelanjutan Perjanjian Damai AS dan Taliban

Jumat, 29 Januari 2021 - 06:37:00 WIB
Kekerasan di Afghanistan Masih Tinggi, Ancam Kelanjutan Perjanjian Damai AS dan Taliban
Pentagon desak Taliban berkomitmen dengan perjanjian damai yang diteken pada 2020 di Qatar (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) tidak yakin dengan prospek perdamaian di Afghanistan, terutama memegang janji kelompok militan Taliban

Pemerintahan Presiden Joe Biden mendesak Taliban berkomitmen dengan perjanjian damai yang diteken pada 2020 untuk mengurangi kekerasan.

Pembunuhan warga sipil di Afghanistan naik menjadi lebih dari 2.900 orang pada 2020, meskipun diplomasi untuk mengakhiri perang sudah berlangsung, termasuk pembicaraan damai Taliban dan AS di Qatar.

Namun Juru Bicara Departemen Pertahanan John Kirby menegaskan, AS tetap berkomitmen untuk melanjutkan pembicaraan sebagaimana dirintis pemerintahan Donald Trump.

"Tanpa mereka memenuhi komitmen untuk meninggalkan terorisme dan menghentikan serangan terhadap Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan, sangat sulit melihat jalan ke depan untuk menyelesaikan negosiasi, tapi kami masih berkomitmen untuk itu," kata Kirby, dikutip dari Reuters, Kamis (29/1/2021).

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut