Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Warga Swedia Dideportasi dari Indonesia, Ternyata Buronan Kejahatan Berat
Advertisement . Scroll to see content

Kekurangan Stok Sperma Selama Pandemi, Swedia Butuh Lebih Banyak Pria Pendonor

Jumat, 16 April 2021 - 09:39:00 WIB
Kekurangan Stok Sperma Selama Pandemi, Swedia Butuh Lebih Banyak Pria Pendonor
Swedia mengalami kekurangan pria pendonor sperma selama pandemi covid-19. (Foto: Ilustrasi/The Sun)
Advertisement . Scroll to see content

STOCKHOLM, iNews.id - Swedia menghadapi kekurangan stok sperma karena para calon pendonor menghindari rumah sakit dengan alasan takut tertular virus selama pandemi covid-19. Hal itu membuat program inseminasi buatan untuk membantu kehamilan terhenti di sebagian besar fasilitas perawatan.

"Kami kehabisan stok sperma. Kami tidak pernah memiliki jumlah pendonor yang begitu sedikit seperti sepanjang pandemi ini," kata Kepala Unit Reproduksi Rumah Sakit Universitas Gothenburg, Ann Thurin Kjellberg dikutip dari Reuters, Jumat (16/4/2021).

Kekurangan tersebut membuat waktu tunggu untuk program kehamilan dari sekitar enam bulan bertambah menjadi sekitar 30 bulan sejak awal pandemi tahun 2020. Antrean tersebut bahkan kemungkinan bisa lebih lama, mengingat pandemi covid-19 masih terus berlangsung.

Beberapa wilayah Swedia menggunakan media sosial untuk mengajak para pria mau mendonorkan spermanya, namun kekurangannya masih tinggi. Swedia dan negara-negara Nordik lainnya serta Belgia memiliki tingkat inseminasi buatan tertinggi di dunia menurut European Society of Human Reproduction and Embryology.

"Ini menimbulkan stres tersendiri, karena kami masih belum mendapatkan tenggat waktu atau tanggal yang jelas untuk perawatan," kata Elin Bergsten, seorang guru matematika berusia 28 tahun dari Swedia selatan yang belum mengetahui kapan bisa mendapatkan donor sperma.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut