Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Panglima Militer Kelompok Houthi Yaman Tewas dalam Serangan AS-Israel
Advertisement . Scroll to see content

Kelaparan Ancam 5 Juta Anak Yaman, 36.000 Bakal Meninggal Sebelum 2019

Rabu, 19 September 2018 - 11:00:00 WIB
Kelaparan Ancam 5 Juta Anak Yaman, 36.000 Bakal Meninggal Sebelum 2019
Sebanyak 5,2 juta anak menghadapi risiko kelaparan di Yaman. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

SANA'A, iNews.id - Akibat konflik berkepanjangan, jumlah bocah yang menghadapi risiko kelaparan di Yaman mencapai 5,2 juta anak.

Hal ini dilaporkan lembaga kemanusiaan Save the Children yang juga mencatat peningkatan harga-harga pangan dan kemerosotan nilai mata uang Yaman.

"Jutaan anak tidak tahu apakah makanan berikutnya akan tersedia," kata direktur eksekutif Save the Children International, Helle Thorning-Schmidt, seperti dilaporkan BBC, Rabu (19/9/2018).

"Di sebuah rumah sakit yang saya kunjungi di Yaman utara, bayi-bayi terlalu lemah untuk menangis, tubuh mereka letih akibat kelaparan," tuturnya.

Thorning-Schmidt menyebut, perang berisiko membunuh satu generasi anak-anak di Yaman.

"Mereka menghadapi beragam ancaman, mulai dari bom, kelaparan hingga penyakit yang sebenarnya bisa dicegah seperti kolera," paparnya.

Sepanjang 2018 saja, Save the Children mengaku menangani 400.000 anak berusia di bawah lima tahun yang menderita kekurangan gizi.

Lembaga itu memperingatkan, lebih dari 36.000 anak bakal meninggal dunia sebelum 2018 berakhir.

Yaman dilanda konflik sejak awal 2015 saat pemberontak Houthi merebut kendali bagian barat negara itu dan memaksa Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi mengungsi ke luar negeri.

Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan tujuh negara lain kemudian memutuskan mengintervensi dan berupaya mengembalikan kekuasaan Pemerintah Yaman karena menilai Iran berada di balik pemberontak Houthi.

Konflik ini menyebabkan gaji pegawai negeri dan guru tidak dibayarkan. Bahkan, beberapa PNS tidak menerima gaji selama hampir dua tahun.

Mereka yang menerima gaji harus menghadapi kenyataan bahwa harga-harga pangan melonjak 68 persen lebih tinggi dibandingkan sebelum perang berlangsung.

Pada saat bersamaan, menurut lembaga Save the Children, nilai mata uang Yaman merosot 180 persen.

Berdasarkan data PBB, hampir 10.000 orang tewas dibunuh dalam konflik di Yama, dua pertiga dari mereka merupakan warga sipil. Selain itu, 55.000 lainnya mengalami luka-luka akibat pertempuran.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut