Kelompok Kriminal Bersenjata Serbu Lokasi Tambang, 9 Warga China Tewas
Kelompok itu secara teratur melancarkan serangan terhadap angkatan bersenjata negara itu. Aliansi kelompok pemberontak itu sejalan dengan mantan Presiden Francois Bozize.
Namun, koalisi pemberontak itu mengeluarkan pernyataan kemudian. Tanpa memberikan bukti, mereka menuduh tentara bayaran Rusia dari Grup Wagner berada di balik kekerasan tersebut.
Presiden Touadera menyewa kelompok tentara bayaran Rusia untuk memberikan pelatihan keamanan dan militer, Tetapi PBB menuduh mereka justru melakukan pelanggaran hak asasi manusia termasuk pembantaian.
Republik Afrika Tengah tetap menjadi salah satu negara termiskin di dunia meskipun memiliki kekayaan mineral emas dan berlian yang sangat besar. Banyak kelompok pemberontak telah beroperasi dengan impunitas di seluruh negara yang diperangi selama dekade terakhir, menggagalkan eksplorasi pertambangan oleh perusahaan asing.
Banyak dari perusahaan asing yang sekarang beroperasi di negara itu dijalankan oleh China dan mereka menghadapi tantangan keamanan. Pada 2020, dua warga negara China tewas ketika penduduk setempat memimpin pemberontakan terhadap tambang yang dioperasikan negara itu di Sosso Nakombo.
Pada 2018, tiga warga China dibunuh oleh anggota masyarakat. Mereka marah setelah seorang pemimpin setempat meninggal dalam kecelakaan perahu saat menemani penambang China ke sebuah lokasi.
Editor: Umaya Khusniah