Keren! Kelompok Siswa Ini Temukan Kereta Bertenaga Surya Pertama di Afsel
Operator infrastruktur Transnet di Afsel sudah melakukan sejumlah upaya untuk menjaga lalu lintas kereta api tetap lancar sejak tantangan ekonomi akibat pandemi Covid-19 memicu lonjakan pencurian kabel di negeri itu.
Menurut Survei Perjalanan Rumah Tangga Nasional Afsel, penggunaan kereta api di kalangan pengguna angkutan umum pada 2020 turun hampir dua pertiga dibandingkan dengan 2013. Banyak para pengguna komuter beralih ke taksi minibus yang ongkosnya lebih mahal.
“Kami akhirnya membuat dan membangun kereta bertenaga surya yang menggunakan tenaga panas matahari untuk bergerak, alih-alih listrik,” ujar Masindi.
Kendati demikian, perjuangan para siswa itu bukannya tanpa tantangan. Minimnya dana yang dimiliki membuat mereka terpaksa menunda produksi lokomotif prototipe. Pemerintah kemudian ikut turun tangan.
“(Usaha kami) itu tidak mulus. Ibaratnya mendaki ke puncak tertinggi gunung yang terjal,” kata siswa lainnya, Lethabo Nkadimeng (17).
Dari hasil uji coba mereka, kereta buatan para remaja itu dapat berjalan dengan kecepatan 30 km per jam. Hasil karya mreka lalu dipamerkan di sebuah acara inovasi universitas baru-baru ini.
Untuk saat ini, prototipe kereta bertenaga surya itu dapat menempuh 10 perjalanan bolak-balik di atas trek yang dipasang di halaman sekolah mereka. Menurut rencana, prototipe kereta dengan tenaga surya tersebut akan digunakan untuk penelitian lebih lanjut, dan akhirnya disajikan sebagai model yang bisa diadopsi oleh pemerintah.