Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Diburu Turki, Menhan Israel: Kami Negara Kuat, Tak Takut Siapa pun
Advertisement . Scroll to see content

Ketika Presiden Macron Kirim Surat ke Erdogan Dimulai Kalimat 'Dear Tayyip'

Sabtu, 16 Januari 2021 - 14:19:00 WIB
Ketika Presiden Macron Kirim Surat ke Erdogan Dimulai Kalimat 'Dear Tayyip'
Recep Tayyip Erdogan dan Emmanuel Macron saling berkirim surat untuk memperbaiki hubungan yang retak (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

ISTANBUL, iNews.id - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan mitranya dari Prancis Emmanuel Macron saling berkirim surat dan sepakat melanjutkan pembicaraan guna memperbaiki hubungan yang terganggu akibat beberapa isu.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan, Erdogan mengirim pesan Tahun Baru kepada Macron yang menyatakan belasungkawa atas beberapa serangan di Prancis tahun lalu.

Macron membalas surat tersebut yang isinya disebut Cavusoglu sangat positif, dimulai dengan ucapan 'Dear Tayyip'. Dia juga mengatakan terbuka untuk bertemu dengan Erdogan.

Kepresidenan Prancis juga mengonfirmasi bahwa kedua pemimpin saling berkirim surat namun tidak menjelaskan isinya secara rinci.

"Kami sekarang butuh tindakan nyata (dari Turki)," demikian pernyataan kepresidenan Prancis, dikurip dari AFP, Sabtu (16/1/2021).

Kedua negara berselisih pada tahun lalu terkait sejumlah isu internasional, seperti konflik di Suriah, Libya, perang Azerbaijan dan Armenia, sengketa wilayah Laut Mediterania dengan Yunani, serta kartun Nabi Muhammad SAW.

Uni Eropa sedang menyusun daftar orang-orang Turki yang akan diberi sanksi terkait keputusan negara itu mengebor gas alam di perairan Mediterania.

Ketegangan diplomatik kedua negara juga disertai perseteruan pribadi antara Macron dengan 

Erdogan menuduh Macron Islamafobia dan menyarankan agar dia memeriksakan kejiwaan serta mendesak warga Prancis menyingkirkan Macron secepat mungkin.

Sementara Macron menyebut Turki pantas mendapat sesuatu yang lain, selain mengikuti kebijakan Erdogan.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut