Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Yakin Iran Tak Punya Kemampuan Nuklir Lagi
Advertisement . Scroll to see content

Khamenei Sebut Para Pejabat AS Badut dan Idiot Kelas Satu

Kamis, 10 Januari 2019 - 10:00:00 WIB
Khamenei Sebut Para Pejabat AS Badut dan Idiot Kelas Satu
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. (Foto: AFP/Atta Kenare)
Advertisement . Scroll to see content

TEHERAN, iNews.id - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengecam para pejabat Amerika Serikat (AS) yang dia sebut seperti badut. Dia juga menilai para pejabat AS sebagai orang "idiot kelas satu" yang tidak dapat diandalkan.

"Beberapa pejabat AS berpura-pura marah. Tentu saja saya tidak setuju dengan itu, tetapi mereka adalah idiot kelas satu," katanya dalam pidato di Kota Qom, yang dipublikasikan di Twitter via akun @khamenei_ir.

"Kadang-kadang musuh berbicara seperti badut," ujarnya, yang dilaporkan Russia Today, Kamis (10/1/2019).

Dia mengatakan, seorang pejabat AS baru-baru ini mengatakan bahwa Iran harus belajar tentang hak asasi manusia dari Arab Saudi.

"Apa yang bisa kita sebut untuk dia selain badut?" ujarnya.

Khamenei menambahkan, sanksi yang dijatuhkan AS pada Iran di masa lalu justru memungkinkan negaranya berkembang. Dia yakin, Iran akan keluar dari fase tersebut.

Awal pekan ini, Menteri Luar Negeri AS Mike Mike Pompeo memperingatkan AS akan melipatgandakan upaya diplomatik dan komersial untuk menempatkan tekanan nyata terhadap Iran dalam waktu dekat.

Iran dan AS terlibat pertikaian diplomatik sejak Presiden Donald Trump secara sepihak menarik AS keluar dari perjanjian nuklir internasional 2015 antara Iran dan enam kekuatan dunia (AS, Rusia, Inggris, Prancis, Jerman, dan China).

Perjanjian Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) 2015 itu dianggap Trump cacat pada bagian intinya, di mana dia menyebut rezim Iran ingkar dan tak mematuhi kesepakatan.

Langkah Trump dikecam oleh Uni Eropa, Rusia, dan China. Badan Energi Atom Internasional (IAEA), yang bertugas memantau program nuklir Iran, menyatakan Iran mematuhi perjanjian tersebut.

Gedung Putih pun menjatuhkan kembali sanksi terhadap sektor energi dan perbankan Iran, tak lama setelah AS keluar dari JCPOA 2015. Sanksi itu bertujuan merusak perdagangan minyak Iran.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut