Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Seoul dan Busan Jadi Destinasi Favorit Warga +62 Liburan ke Korsel
Advertisement . Scroll to see content

Kim Jong Un Pecat Menteri Perekonomian Korut yang Baru Diangkat Sebulan, Ini Alasannya

Sabtu, 13 Februari 2021 - 10:16:00 WIB
Kim Jong Un Pecat Menteri Perekonomian Korut yang Baru Diangkat Sebulan, Ini Alasannya
Kim Jong Un memecat menteri perekonomian Kim Tu Il yang baru diangkat bulan lalu (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

SEOUL, iNews.id - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un memecat menteri perekonomian yang baru diangkat bulan lalu, Kim Tu Il. 

Dia tak puas dengan menterinya yang dinilai minim inovasi dalam menyusun rencana ekonomi untuk 5 tahun mendatang. Tidak ada perubahan besar dalam rencana ekonomi ke depan.

"Sangat gagal di hampir setiap sektor," kata Kim, dalam rapat pleno Partai Pekerja, seperti dilaporkan kantor berita KCNA, yang dikutip Reuters.

Partai berkuasa menunjuk O Su Yong, kreator kebijakan ekonomi yang sebelumnya menjabat wakil perdana menteri, menggantikan Kim Tu Il.

"Ide dan kebijakan kongres partai tidak secara tepat tercermin dalam rencana kerja ekonomi yang diusulkan untuk tahun ini, sudut pandang inovatif dan taktik yang jelas tidak bisa ditemukan di sini," kata Kim. 

Partai Pekerja mengakhiri rapat pleno yang berlangsung 4 hari pada Kamis lalu, di mana Kim juga menyampaikan visi baru terkait hubungan dengan Korea Selatan serta dengan negara lain.

Kim menjadikan ekonomi sebagai agenda utama saat Kongres Partai Pekerja pada Januari, menyusun strategi 5 tahun ke depan di tengah sanksi internasional serta penutupan perbatasan berkepanjangan akibat pandemi Covid-19.

Dalam tayanyan di stasiun televisi pemerintah, Kim tampak marah sambil berteriak dengan menunjuk jari serta memukul podium saat pidato di pertemuan itu.

Dia juga menyerukan peningkatan kemandirian produksi barang dan bahan lokal setelah perdagangan dengan China anjlok lebih dari 80 persen pada 2020 akibat ketatnya lockdown Covid-19. China menyumbang sekitar 90 persen kebutuhan Korut.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut