Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Sebut RI-Pakistan Negara Muslim Terbesar di Dunia yang Moderat dan Inklusif
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Napi Dihukum Penjara Seumur Hidup Lulus Ujian Beasiswa Kampus Terkenal

Sabtu, 22 Januari 2022 - 14:24:00 WIB
Kisah Napi Dihukum Penjara Seumur Hidup Lulus Ujian Beasiswa Kampus Terkenal
Syed Naeem Shah (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

KARACHI, iNews.id - Seorang narapidana yang menjalani hukuman penjara seumur hidup di lembaga pemasyarakatan Karachi, Pakistan, memenangkan beasiswa untuk melanjutkan studi perguruan tinggi. Pria bernama Syed Naeem Shah (35), terpidana kasus pembunuhan, itu masuk daftar peraih nilai tertinggi dalam ujian pada tahun lalu, bersaing dengan orang-orang di luar penjara.

Syed berhak melanjutkan studi di salah satu kampus terkenal Pakistan, Institute of Chartered Accountants of Pakistan (ICAP), setelah mengikuti ujian beasiswa untuk memasuki jenjang S1.

Dia sempat berpikir usahanya untuk mengejar beasiswa akan sirna karena harus menguasai berbagai materi. Kondisi di penjara tak memungkinkan dia mendapatkan akses luas untuk mempelajari materi ujian. Namun dia bersyukur petugas lembaga pemasyarakan mendukungnya. 

"Saya berpikir akan sangat kesulitan mengejar beasiswa ini dari penjara. Apa yang telah saya capai selama mendekam di penjara ini seperti mustahil jika tidak punya keyakinan," kata Syed, dikutip dari Reuters, Sabtu (22/1/2022).

Dia sadar akan kesulitan berkuliah dengan statusnya sebagai napi, namun dia bertekad akan menyelesaikannya, sebagaimana perjuangan kerasnya mendapatkan beasiswa dari balik jeruji besi.

Syed dijatuhi hukuman seumur hidup dalam sidang pada 2018 setelah menembak mati pria lain terkait perselisihan pribadi 8 tahun sebelumnya. Tahun demi tahun dihabiskan sebagai tahanan sambil menunggu proses persidangan. Namun karena dia perilakunya baik dan berprestasi, otoritas penjara memberinya waktu istirahat untuk mengasah kemampuan akademik. Selain itu Syed diketahui rutin mendonorkan darahnya.

Selama di penjara, baik sebagai tahanan maupun napi, Syed tak pelit membagi ilmu kepada sesama penghuni hotel prodeo. Bahkan dia memiliki kelas sendiri untuk memberikan motivasi. Murid-muridnya ada yang berusia lebih tua darinya.

Syed mengaku berasal dari keluarga miskin yang tak mampu menyekolahkannya ke jenjang lebih tinggi. Sadar akan kondisi keluarga yang kurang, dia menempuh ujian untuk mengambil beasiswa. Statusnya sebagai tahanan serta napi tak membuatnya mundur untuk bisa mengenyam pendidikan lebih tinggi.

Wakil pengawas Lembaga Pemasyarakatan Pusat Karachi Saeed Soomro mengatakan, Syed merupakan salah satu dari 1.200 napi yang mengikuti pelajaran. Namun kepintarannya tak tertandingi oleh yang lain.

“Nilainya sama dengan kesuksesan kami,” kata Soomro.

Sementara itu perwakilan ICAP mengatakan, Syed masih harus mengikuti satu tahapan lagi yang tampaknya sudah tak menentukan atau menggeser posisinya.

Beasiswa senilai 1 juta rupee Pakistan atau sekitar Rp83 juta itu diberikan kepada empat peserta dengan nilai tertinggi dalam ujian menengah, terlepas apa status mereka.

Penjara Pakistan termasuk yang ditempati Syed penuh sesak, menampung hampir 6.000 napi di ruang berkapasitas ideal 2.400 orang. Penjara Pakistan secara keseluruhan memiliki kapasitas 130 persen dengan ventilasi buruk, kekurangan tempat tidur, dan akses terbatas ke obat-obatan, air bersih dan fasilitas mandi.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut