Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Membaca Motif Bantuan China di Balik Jatuhnya Heli dan Jet Tempur AS di Laut China Selatan
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Pilu Warga Wuhan Bertahan Hidup saat Wabah Virus Korona: Lebih Baik Kami Mati di Rumah

Rabu, 05 Februari 2020 - 15:06:00 WIB
Kisah Pilu Warga Wuhan Bertahan Hidup saat Wabah Virus Korona: Lebih Baik Kami Mati di Rumah
Pejalan kaki mengenakan masker saat menyeberang jalan di Hong Kong pada 3 Februari 2020, sebagai langkah pencegahan setelah wabah virus korona menyebar. (FOTO: ANTHONY WALLACE / AFP)
Advertisement . Scroll to see content

Tapi tidak ada tempat bagi orang-orang yang sakit kritis seperti ayah Wang.

"Paman saya bahkan meninggal dunia di salah satu tempat karantina karena tidak ada fasilitas medis bagi orang dengan gejala parah. Saya benar-benar berharap ayah saya bisa mendapatkan perawatan yang tepat tapi tidak ada yang menghubungi atau membantu kami saat ini," kata Wang.

"Saya menemui pekerja komunitas beberapa kali, tapi tanggapan yang saya dapatkan adalah 'tidak mungkin bagi kami untuk mendapat tempat tidur di rumah sakit'."

Awalnya, Wang berpikir tempat karantina yang didatangi ayah dan pamannya adalah rumah sakit, tetapi ternyata itu adalah sebuah hotel. Tidak ada perawat atau dokter dan tidak ada alat pemanas.

"Mereka datang pada sore hari dan staf di sana memberi mereka makan malam yang dingin pada malam itu. Paman saya sakit parah, dengan gejala pernapasan parah dan dia mulai kehilangan kesadaran."

Wang menuturkan, tidak ada dokter yang datang untuk mengobatinya. Paman dan ayahnya tinggal di kamar yang terpisah dan ketika ayahnya pergi menemui sang paman pada pukul 06.30, pamannya sudah meninggal dunia.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut