Kisah Pria 1,87 Meter Nikahi Perempuan 1 Meter, Hidup Bahagia Punya Keturunan Normal
BEIJING, iNews.id - Cinta tak mengenal kondisi, begitulah yang dialami pasangan suami istri (pasutri) di China. Sang suami, Li, memiliki tinggi 1,87 meter sedangkan istrinya, Zhang (25), mengalami kelainan genetik sehingga tubuhnya kerdil yakni hanya 1 meter.
Pernikahan mereka tahun lalu sempat ditolak keluarga Li dengan alasan khawatir akan kondisi keturunan mereka. Meski demikian dia tetap menikahi Zhang dengan kondisi yang ada. Bahkan mereka sudah memiliki seorang anak perempuan. Ternyata kekhawatiran keluarga Li tak terbukti. Putri pasangan itu tumbuh dengan normal.
Dikutip dari Eva.vn, keluarga Zhang yang tinggal di Kota Hengshui, Provinsi Hebei, memiliki kelainan genetik. Tinggi badan orang tua serta kakak laki-lakinya juga tak lebih dari 1 meter. Pertumbuhan badan Zhang berlangsung hanya sampai usia 9 tahun yakni di posisi 1 meter dan setelah itu berhenti.
Karena kondisinya itu Zhang dikucilkan dari lingkungan dan sekolah. Tak ada yang mau berteman bahkan sekadar berbicara dengannya. Kondisi itu membuatnya terkucilkan hingga mengurung diri di rumah. Selama di rumah dia menyibukkan diri dengan melakuka pekerjaan membosankan. Namun takdir berkata lain, dia bertemu dengan Li hingga keduanya jatuh cinta.
Mereka kemudian memutuskan menikah meski mendapat penolakan dari keluarga. Sejak pernikahan itu kehidupan Zhang berubah, yang tadinya minder menjadi bersemangat. Dia berani tampil kembali di lingkungan, bahkan membuat konten video di akun media sosial. Kontennya seputar kehidupan sehari-hari Zhang. Bahkan dari video itu Zhang bisa mendapat penghasilan tambahan.
Kebahagiaan juga meliputi Li. Dia yakin bisa membuktikan bahwa anggapan yang disampaikan keluarga maupun orang lain soal cacat keturunannya tidak akan terjadi.
Pasangan itu memiliki anak perempuan. Dia tumbuh layaknya bayi normal. Di usia 8 bulan tingginya 70 cm, lebih dari rarta-rata bayi normal.
Kehadiran anak yang normal tersebut membuat Li dan Zhang semakin bersemangat. Mereka mengunggah video kehangatan keluarga di mana Li tak malu-malu mengungkapkan perasaan sayangnya di depan kamera. Setelah punya anak bayi, keduanya bekerja sama, melakukan pekerjaan masing-masing. Dengan tubuhnya yang tinggi, Li melakukan tugasnya menggendong putrinya, sementara Zhang melakukan pekerjaan lain.
Editor: Anton Suhartono