Kisah Pria Inggris yang Selamat Setelah Terpapar Racun Novichok
LONDON, iNews.id - Charlie Rowley (45), pria yang ditemukan tak sadarkan diri di rumahnya di Amesbury, Inggris, pada 30 Juni, akibat terpapar zat kimia pelumpuh saraf Novichok sudah keluar dari rumah sakit.
Awalnya, Rowley menemukan botol di dalam kotak mahal. Dia menduga isi kotak itu adalah parfum. Dia pun memberikan kotak itu kepada pasangannya, Dawn Sturgess (44), sebagai hadiah. Sayang, setelah terpapar Novichok, Sturgess mengalami kritis hingga meninggal.
Berbicara kepada ITV News, Rowley mengatakan Sturgess jatuh sakit dalam 15 menit setelah menyemprotkan cairan dalam botol itu ke tangannya. Dia meninggal sepekan kemudian pada 8 Juli di Rumah Sakit Daerah Salisbury.
Nasib Rowley jauh lebuh baik. Dia dipulangkan dari rumah sakit yang sama pada Jumat (20/7), tiga pekan setelah terpapar Novichok.
Menurut Rowley, botol itu disimpan di kotak yang dicetak menggunakan huruf timbul. Kotak itu, kata dia, tampak mahal dan Sturgess juga mengenali merek di kotak tersebut.
"Saya ingat dia menyemprotkannya di pergelangan tangan dan menggosok cairan bersamaan. Saya rasa begitulah dia menggunakannya hingga menjadi sakit. Bagaimana saya bersentuhan dengannya adalah ketika saya menaruh bagian semprotan ke kotak. Saya menyentuhnya beberapa kali di tangan, namun saya mencucinya di keran," ujar Rowley.
"Kandungan parfum itu berminyak dan saya mencium baunya tidak seperti parfum. Saya mencuci dan saya tidak memikirkan apa pun. Semuanya terjadi begitu cepat. Dalam 15 menit, Dawn mengatakan dia sakit kepala. Dia bertanya apakah saya memiliki obat sakit kepala. Pada saat itu dia mengatakan merasa aneh dan perlu berbaring di kamar mandi. Saya pergi ke kamar mandi dan menemukannya berpakaian lengkap, dalam keadaan sangat sakit," ujarnya.
Rowley mengaku merasa bersalah atas apa yang terjadi pada Sturgess. Namun dia juga mengecam orang yang sengaja meninggalkan barang beracun itu sehingga diambil oleh orang lain.
"Sungguh sangat disayangkan. Saya sangat marah atas seluruh kejadian ini," ujarnya.
Dia mengatakan Sturgess merupakan perempuan cantik dan hebat. Sturgess awalnya berencana pindah ke Amesbury dari penginapannya di Salisbury.
Peristiwa yang menimpa Rowley dan Sturgess terjadi empat bulan setelah penyerangan terhadap mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal dan putrinya, Yulia. Keduanya ditemukan tidak sadarkan diri di bangku taman di Salisbury setelah bersentuhan dengan Novichok.
Polisi mengklaim berhasil mengidentifikasi para pelaku serangan Novichok pada Skripal dan Yulia.
Wakil Kepala Polisi Wiltshire, Paul Mills, mengatakan, pihaknya menggunakan metode intelijen untuk mengungkap tempat-tempat yang dikunjungi orang yang melakukan kontak dengan Novichok, dan kemudian melakukan pencarian dengan saksama.
Terkait hal ini, Pemerintah Inggris meminta warga yang tinggal di Salisbury dan Amesbury tidak mengambil barang-barang, seperti jarum suntik, barang kosmetik, atau benda lain yang terbuat dari plastik, logam, atau kaca.
Editor: Nathania Riris Michico