Kisah Tragis Pasangan Afghanistan Jadi Musuh Publik setelah Penikahannya Tewaskan 90 Orang
"Setiap malam saya kerap bermimpi buruk. Saya menangis saya tidak bisa tidur," ujarnya dikutip dari BBC, Senin (17/8/2020).
"Kapan pun saya mendengar suara tembakan atau ledakan, itu membawa saya kembali ke hari nahas itu, dan saya pikir sesuatu akan terjadi lagi pada saya," lanjutnya.
Beberapa kerabat dekat serta keluarga sahabat yang menjadi korban bom bunuh diri itu sempat mengungkapkan rencana menggelar acara peringatan di luar gedung pernikahan, sekaligus menuntut keadilan pada pemerintah Afghanistan. Namun, usulan tersebut tidak pernah diterima oleh Mirwais--suami Rehana.
"Sebelum pernikahan kami begitu bahagia. Tiba-tiba kami seolah terhempas dari langit ke tanah. Kami kehilangan semua kebahagiaan kami," katanya.
Bagi Mirwais dan Rehanan, kejadian tragis itu bukan cuma meninggalkan luka dan trauma, namun ada yang lebih buruk. Beberapa kerabat dan kenalan menganggap mereka bertanggung jawab atas hilanganya hampir 100 nyawa.