Yannik Weis menceritakan, Wuhan adalah kota yang sangat hidup, sebelum munculnya wabah korona.
"Di mana-mana kelihatan banyak orang, penuh dengan manusia. Tapi setelah (ada wabah) itu, mendadak jalan-jalan kosong," kata Weis.
Dia mengatakan, meskipun ada perubahan situasi yang mendadak seperti itu dalam kehidupan sehari-hari di Wuhan, penduduk bereaksi dengan tenang dalam situasi itu.
"Semua orang tenang saja, tidak ada kepanikan," kata dia.
China secara efektif menutup Kota Wuhan dan beberapa kota metropolitan lain dalam upaya menghentikan penyebaran virus.
Hingga saat ini, pemerintah China mengumumkan sedikitnya 490 orang meninggal dan lebih 23.000 orang terinfeksi. Angka kematian ini sudah melampaui kasus epidemi SARS, yang antara 2002-2003 menewaskan 249 orang.
Namun menurut para ahli, virus korona tidak seganas virus SARS, yang lebih mematikan.
Editor: Nathania Riris Michico
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku