Kolombia Boikot Netanyahu, Setop Beli Senjata Israel Buntut Pembantaian di Gaza
BOGOTA, iNews.id - Presiden Kolombia Gustavo Petro, Kamis (29/2/2024), mengumumkan penghentian pembelian senjata dari Israel terkait serangan ke Jalur Gaza, Palestina. Dia juga menyerukan negara lain untuk melakukan langkah serupa.
“Dunia harus memboikot (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu. Kolombia menangguhkan semua pembelian senjata dari Israel,” kata Petro, dalam pernyataan di media sosial X.
Keputusan itu diambil Petro setelah pasukan Israel membantai ratusan warga Gaza yang antre menunggu bantuan di dekat Kota Gaza pada Kamis kemarin. Sedikitnya 112 orang tewas dan 280 lainnya luka dalam serangan membabi buta pasukan Zionis itu.
“Lebih dari 100 warga Palestina yang mengemis makanan, dibunuh oleh Netanyahu. Ini disebut genosida dan mengingatkan kita akan Holocaust meskipun negara-negara besar tidak mau mengakuinya,” kata Petro.
Kecamatan juga datang dari berbagai pihak. Hamas menegaskan, pembantaian tersebut bisa mengganggu perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang sedang berlangsung di Qatar.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebut kejadian itu sebagai pembantaian brutal yang dilakukan Israel.
Gedung Putih menegaskan Presiden Joe Biden membahas insiden tragis ini serta membahasnya dengan para pemimpin Mesir dan Qatar. Dia mengkhawatirkan kejadian itu bisa berdampak pada kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera Israel.
Departemen Pertahanan AS (Pentagon) menyatakan kekhawatirannya atas kejadian itu, namun menolak menyalahkan Israel.
“Mereka adalah manusia yang berusaha mencari makan. Kami semua melihat dan berkata, 'Ada apa ini?',” kata Juru Bicara Pentagon, Patrick Ryder.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Prancis Christophe Lemoine mengatakan, Israel bertanggung jawab berdasarkan hukum internasional untuk melindungi distribusi bantuan kepada warga sipil.
Editor: Anton Suhartono