Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Amerika Ingin Rebut Minyak, Venezuela: Mimpi!
Advertisement . Scroll to see content

Komentar Warga Taiwan soal Latihan Perang Besar-besaran China: Kekanak-kanakan!

Rabu, 10 Agustus 2022 - 13:44:00 WIB
Komentar Warga Taiwan soal Latihan Perang Besar-besaran China: Kekanak-kanakan!
Sebagian warga Taiwan merespons santai latihan perang China di sekitar pulau (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

PINGTUNG, iNews.id - Sebagian warga Taiwan menanggapi santai latihan perang China di sekitar pulau tersebut sejak pekan lalu. Latihan perang itu merupakan yang terbesar dilakukan China sebagai respons atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi.

Warga Taiwan merespons latihan itu secara beragam, namun umumnya pasrah dan yakin China tak akan menyerang wilayah mereka dalam waktu dekat ini.

Seorang warga, Rosa Chang, mengatakan perilaku China dengan menggelar latihan perang adalah kekanak-kanakan.

"Ini seperti sekelompok anak yang mengancam Anda dan memberi tahu apa yang harus dilakukan. China tidak harus sungguh-sungguh melakukan semua ini," kata Chang, dikutip dari Reuters, Rabu (10/8/2022).

Dia mengaku siap sekalipun China menyerang Taiwan seraya mengungkapkan rasa bangga putranya menjadi bagian dari militer.

Taiwan pekan ini menggelar latihan penembakan sebagai persiapan menghadapi serangan China. Putra Chang ambil bagian dalam penembakan artileri ke Selat Taiwan di lepas pantai Pingtung itu.

Seorang warga lainnya, hanya menyebutkan nama Chen, mengaku pasrah dengan apa yang terjadi selanjutnya.

"Kami hanya rakyat biasa, tidak ada yang bisa dilakukan. Jika terjadi sesuatu, tidak ada yang bisa kita lakukan," kata Chen, yang juga menonton latihan penembakan.

Banyak warga Taiwan lainnya mengaku sudah terbiasa dengan konflik dengan China yang berlangsung puluhan tahun. Mereka memandang tak ada yang perlu dikhawatirkan karena biasanya ketegangan mereda dengan sendirinya. Namun kondisi belakangan ini berbeda dengan masa lalu, di mana faktor eksternal mulai mendominasi seperti peran Amerika Serikat.

Sementara itu pejabat militer Taiwan Lou Wei Chieh menjelaskan latihan penembakan ini merupakan agenda rutin tahunan, tidak terkait dengan meningkatnya ketegangan dengan China.

China mengklaim Taiwan sebagai salah satu provinsinya dan akan merebutnya, sekalipun harus menggunakan kekuatan militer.

Namun Taiwan yang sudah memiliki pemerintahan sendiri dan menerapkan sistem demokrasi menolak klaim kedaulatan China.
Pejabat Taiwan menegaskan rakyatlah yang berhak menentukan masa depan dan bersumpah memperjuangkan demokrasi dan kebebasannya. 

Taiwan hidup di bawah ancaman invasi China sejak 1949 setelah pemerintahan Republik China kalah dalam perang saudara dari Komunis lalu melarikan diri ke pulau itu.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut