Kompleks PLTN Zaporizhzhia Ukraina Terus Dibombardir, Warga Bersiap Hadapi Kebocoran Radiasi
Perusahaan listik tenaga nuklir Ukraina Energoatom menuduh pasukan Rusia menembaki halaman kompleks PLTN dalam 24 jam terakhir.
"Kerusakan saat ini sedang dipastikan," bunyi pernyataan Energoatom, di Telegram.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia sebelumnya menuduh pasukan Ukraina lah yang menembaki kompleks PLTN tiga kali dalam 24 jam. Disebutkan total 17 peluru yang ditembakkan, empat di antaranya mengenai atap bangunan yang menyimpan 168 bahan bakar nuklir Westinghouse dari AS.
Selain itu 10 peluru meledak di dekat fasilitas penyimpanan bahan bakar nuklir bekas dan tiga di dekat bangunan yang menampung penyimpanan bahan bakar nuklir baru. Meski demikian tak ada kebocorn radiasi akibat serangan itu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dalam pesan videonya pada Jumat lalu, mengatakan situasi di PLTN Zaporizhzhia sangat berisiko. Pernyataan itu disampaikan setelah pasokan listrik ke PLTN terputus akibat gangguan pada pusat pembangkit tenaga batu bara. Dua dari enam reaktor bisa terhubung kembali ke jaringan setelah serangan yang memutus pasokan listrik.
Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi sebelumnya mengatakan pihaknya sangat ingin mengirim pejabat untuk memeriksa kondisi PLTN. Rusia sudah memberi izin kepada badan PBB itu untuk memeriksa PLTN.
Sekjen PBB Antonio Guterres juga menyerukan agar peralatan dan personel militer ditarik dari PLTN guna memastikan tak ada target serangan. Ukraina menuduh Rusia menempatkan persenjataan di lokasi PLTN untuk menyerang wilayah lain, dengan harapan tentara Ukraina tak akan membalasnya.
Editor: Anton Suhartono