Korban Tewas Serangan Gereja dan Sinagoge di Dagestan 20 Orang, Putin Belum Komentar
Setidaknya lima penyerang tewas. Beberapa di antaranya ditunjukkan oleh media lokal ditembak mati di trotoar. “Ini adalah hari tragedi bagi Dagestan dan seluruh negeri,” kata Kepala Republik Dagestan, Sergei Melikov.
Dia mengatakan, militer asing terlibat dalam persiapan serangan tersebut. Pasalnya, serangan itu begitu terorganisasi dan terencana. Akan tetapi, dia tidak memberikan perincian lebih lanjut soal informasi itu.
“Ini adalah upaya untuk memecah persatuan kita (Rusia),” ujarnya. Dagestan mengumumkan tiga hari berkabung atas peristiwa itu.
Presiden Vladimir Putin, sejak lama menuduh Barat berupaya memicu separatisme di Kaukasus. Namun pemimpin Rusia itu sampai sejauh ini belum memberikan komentar terkait insiden tersebut.
Dagestan adalah republik Kaukasus Utara Rusia yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Di wilayah itu, terdapat beragam kelompok etnik, bahasa, dan entitas daerah yang hidup di bawah bayang-bayang Pegunungan Kaukasus antara Laut Kaspia dan Laut Hitam.
Editor: Ahmad Islamy Jamil