Korsel Heboh Pasca-Penikaman Acak, Muncul Teror di Medsos Serangan Lanjutan
Seorang warga Seongnam, Lee Young Ja, mengatakan Korsel sudah tak aman lagi. Pria 78 tahun itu selalu meminta anak-anaknya agar waspada jika bepergian ke luar negeri, khawatir menjadi korban kekerasan bersenjata. Namun kini negaranya yang justru mengkhawatirkan.
"Saya selalu mengatakan kepada anak-anak untuk berhati-hati saat pergi ke luar negeri karena takut akan senjata, tapi sekarang saya lebih takut berada di Korea Selatan," kata Lee, yang berada di lokasi penikaman Seongnam saat kejadian, dikutip dari Reuters, Jumat (4/8/2023).
Warga Seongnam lainnya, Choi Jun Ho (26), mengatakan kini lebih waspada jika berangkat ke kantor.
"Ini mengerikan. Sesuatu seperti ini bisa terjadi di samping saya," kata Choi.
Seorang warga Seoul yang tak menyebutkan identitasnya mengatakan, dia meminta anggota keluarga dan teman-teman dekat untuk tak keluar rumah sementara ini.
"Saya sudah memberi tahu keluarga dan teman saya untuk tinggal di rumah. Saya berharap orang-orang yang mengunggah ancaman dilacak dan dihukum berat," kata pria 31 tahun itu, merujuk pada ancaman yang beredar di media sosial.
Presiden Korsel Yoon Suk Yeol menyebut serangan di Seongnam sebagai aksi terorisme terhadap warga yang tidak bersalah. Dia memerintahkan kepolisian untuk mengerahkan semua sumber daya yang ada untuk meredakan kekhawatiran publik.
Kepala kepolisian Korsel Yoon Hee Keun memperingatkan warga untuk mewaspadai serangan acak seraya meminta jajarannya untuk meningkatkan perhatian.
Editor: Anton Suhartono